“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seolah-olah mereka adalah bangunan
yang tersusun kokoh.”(QS.
Ash Shaff 61:4).
Ayat Al-Quran itu
menerangkan tentang urgensi dari amal jama’i atau lebih keren disebut teamwork.
Allah juga lebih mencintai orang-orang yang berjalan di jalan-Nya dengan
bersama-sama kan dibanding dengan orang yang berjalan sendiri-sendiri? Karena
apa? Emm, dalam hadits Muttafaq ‘alaih, orang mu’min yang satu dengan orang
mu’min lainnya adalah seperti bangunan yang saling memperekat. Sekarang, coba
analogikan dengan batu bata. Sebuah batu bata akan tetap lemah, betapapun
matangnya batu bata itu dibuat dan ribuan batu bata yang berserakan tidak akan
pernah kuat kecuali telah menjadi sebuah dinding yang direkatkan dengan semen. Hal
ini menjadi penting, mengingat dakwah Islam perlu kekuatan ekstra dan kekuatan
super. Dakwah akan terasa sangat garing, berat dan sulit apabila dilakukan
secara mandiri atau individual tanpa ada kekuatan lain yang mendukung.
Sayyidina Ali juga pernah berkata,”Kejahatan yang terstruktur bisa mengalahkan
kebenaran yang tidak terstruktur, meski kebenaran itu benar.”
Jadi, mempunyai sistem organisasi dakwah yang
terstruktur sangatlah penting, mengingat di zaman modern ini organisasi
kejahatan pun juga telah disusun rapi. Bahkan perampok dan pencopet pun telah
mempunyai komunitas yang sudah terstruktur dengan baik dan mereka
melaksanakannya dengan baik pula. Kejahatan saja bisa terlaksana dengan sangat
rapi dengan rencana (trik) yang sedemikian rupa, harusnya kegiatan dakwah yang
positif harus juga punya struktur dan perencanaan yang rapi.
Organisasi
dakwah harus punya teamwork yang keren. Setiap kegiatan dakwah hendaknya
mempunyai teamwork yang bekerja di masing-masing bidangnya. Dengan kata lain,
mendistribusikan pekerjaan sesuai dengan potensi dan kemampuannya. Karena tidak
akan ada manusia yang sempurna yang bisa melakukan segalanya dengan perfect. Tak ada gading yang tak retak. Impossible
jika dokter ahli kulit mampu menangani pasien yang terkena gagal ginjal, karena
itu bukanlah porsinya atau keahliannya. Rasulullah SAW bersabda : “Jika sebuah urusan
diberikan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya” (HR Bukhori).
Nach,
dari itu semua dapat disimpulkan bahwa teamwork yang terorganisir sangatlah
dibutuhkan dan merupakan keharusan untuk keberhasilan dakwah ini. Dengan amal
jama’i atau teamwork ini maka seseorang akan lebih kuat. Ketika lemah maka akan
ada seseorang yang akan menguatkan kembali. Amal jama’i ini merupakan benteng
pertahanan diri dari ancaman kehancuran. Seorang
diri bisa saja lenyap, jatuh atau disergap oleh syethan-syethan manusia dan
jin. Tetapi jika ia berada di dalam jama’ah maka akan terlindungi. Seperti seekor kambing yang berada di tengah
kawanannya. Tidak ada serigala yang berani memangsanya karena perlindungan
kawanan itu sendiri. Serigala akan berani memangsanya manakala kambing itu
keluar dari kawanannya atau berjalan sendirian. Sekarang, saatnya kita bentuk
teamwork dakwah keren yang terorganisir dengan baik. Semangat, fastabiqul khoirot! ^_^
Pernah dimuat di buletin PIJAR JN UKMI
Pernah dimuat di buletin PIJAR JN UKMI
0 comments:
Post a Comment