Menepis segala rasa gundah kutermenung di sebuah taman berkawan daun-daun kering berserakan bak musim gugur.
Menjelang temaram senja, tak kuasa pelupuk mata telah dibanjiri mutiara.
Berjatuhan.
Tanpa bunyi gemerincing, tanpa gemuruh dan riak.
Hanya sunyi sepi, tiada suara.
Hatiku pun kala itu terpaku dalam dingin ketulusan.
Mendesah tak berdesing, mendesah tak berbunyi.
Hanya mendesah dengan resah.
Tahukah apa yang mendesah dari balik hatiku?
Kenyataan.
Ya... hanya sebuah kenyataan mendebarkan seperti genderang yang ditabuh dengan kerasnya.
Berdebam.
Memar penuh luka.
Karena lagi-lagi aku terlempar dari atas sana.
Gedung pencakar langit 1000 kaki.
Remuk, hancur berkeping-keping.
tapi bukan aku...
bukan aku wahai camar yang congkak
bukan aku wahai penguasa langit biru...
tapi hatiku...
hatiku membiru kelu
membisu...
Labels:
Puisi
Desah Hatiku
Novitasari Mustaqimatul Haliyah_DanZ
●
Sunday, August 12, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Followers
About Me
- Novitasari Mustaqimatul Haliyah_DanZ
- Sesuai makna namaku, aku hanya muslimah Allahuyarhamah yang ingin berusaha menggapai cita-cita mulia karenaNya. Bismillah. Berjuang dengan tinta. Dan, curahan tintanya diharapkan terus bersinar dengan estafet perjuangan melalui pulpen kreator pendidikan berkemajuan.
Labels
Popular Posts
-
Bacaan Shalat Zikir Sesudah Shalat Doa Sesudah Shalat - Bacaan shalat, zikir, dan doa sesudah shalat di atas disusun...
-
Kebutuhan air minum bagi semua makhluk hidup adalah kebutuhan yang sangat urgen, kebutuhan pokok yang tidak terbantahkan lagi kepentinganny...
-
Dalam remang kutersandar dalam lelehan angin yang sempat membeku. Mengalir merasuk dalam telinga yang berdebu. Tak sempat merasakan sayu...
-
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seolah-olah mereka adalah bangunan yang ...
-
“Dasar anak teroris!” Umpatan-umpatan dan juga hujatan-hujatan semacam itu terus berdatangan kepada anakku. Tiap hari tanpa henti. Serin...
Blog Archive
-
▼
2012
(71)
-
▼
August
(14)
- Gara-Gara Galon (episode 2)
- Cemburuku Menggebu
- Rumahku Surgaku
- GALAU "Sang Juara"
- Gara-Gara Galon
- SEMANGAT BARU!
- Kematian Sedang Mengintaimu
- Semoga Allah Segera Membuatmu Terjaga
- BEDAH BUKU “NIKAH ITU TIDAK MUDAH” BY ASRI ISTIQOMAH
- Laporan Perjalanan di Taman Wisata Taru Jurug
- Terima Kasih Atas Ujian Ini
- Maaf
- MAKHLUK MUTIARA
- Desah Hatiku
-
▼
August
(14)
0 comments:
Post a Comment