Labels:

Mata Cinta



Lagi-lagi berawal dari sepasang bola mata, pandangan yang merasuk dalam dada. Membelenggu relung-relung jiwa dalam nada-nada cinta. Dan lagi-lagi membahas persoalan cinta. Sebuah topik yang tak pernah lengkang oleh usia, tak pernah habis diutarakan, ditulis atau dilaksanakan. Sebab katanya, cinta adalah kata abadi. Dan konon katanya, Sang Khaliq menciptakan makhluk-Nya dengan kecintaan.
Aku rindu akan cinta itu, katanya dalam senandung lagu ciptaannya.
Biar kuceritakan soal cinta padamu.
Cinta itu selalu memberi dan menenangkan. Cinta seorang ibu pada anaknya. Cinta itu selalu menemani dan penuh dengan janji suci. Seperti sepasang merpati yang mengadu janji kala itu, tak pernah mengingkari. Cinta itu pengorbanan, bahkan pengorbanan dengan jiwa atau nyawa sekalipun, seperti seekor belalang ketika bercinta, yang jantan rela menyerahkan hidupnya pada sang betina. Cinta itu keikhlasan, seperti seorang ibu yang mengandung calon anaknya selama Sembilan bulan sepuluh hari.
Cinta itu madu.
Cinta itu adalah warna merah muda, warna percampuran putih dan merah.
Cinta itu rasa. Asin, manis, pahit, pedas adalah rasa-rasa cinta.
Cinta itu gado-gado,
Cinta itu kopi, yang mengandung kafein. Setiap penikmatnya pasti ingin selalu meneguknya.
Cinta itu ibarat coklat, yang manis tapi pahit, membuat orang tenang tapi kecanduan.
Cinta itu tersusun dari lima fonem dan membentuk satu morfem bebas, dengan makna yang sangat-sangat-sangat luas.
Cinta…
Hmmm…
Setiap makhluk pasti memiliki rasa cinta karena memang kita dikaruniai sepasang bola mata dan segumpal daging dalam dada, HATI.
Setiap makhluk pasti pernah merasakan nikmat dan sengsaranya cinta.
Cinta, ada tangis dan ada tawa
Ketika ada tawa dan canda tak akan seru jika tak diselingi dengan air mata.
Oh, lagi-lagi berkaitan dengan mata.
Cinta dan mata…
Apakah itu?
Kalau mata dan cinta?
Hmmm…
Mata adalah indera manusia yang dipergunakan untuk melihat, memandang, menonton, melototin orang, memandang, mengintip, melirik.
Ada pepatah yang berkata, Dari mana datangnya cinta, dari mata turun ke hati.
Memang benar… ketika kita melihat atau menelisik pada ayat suci Al-Qur’an, surat cinta-Nya yang abadi nan haqiqi.
Dalam surat cinta-Nya QS. An-Nuur ayat 30 dan 31, bahwa kita diperintah untuk menjaga pandangan.
Pandangan, lhooo?
Waaah, itu mah berurusan dengan mata. Maka biar cinta kita tetap terjaga, kita harus menjaga mata, menundukkan pandangan, istilah kerennya gadhul bashar.
Yuk, bersama-sama menundukkan pandangan agar cinta dan hati kita terjaga. Berbondong-bongong atau bergotong royong akan memudahkan kita dalam melakukan hal yang berat. Mungkin bagi sebagian orang menundukkan pandangan itu berat, terbukti masih banyaknya foto-foto diri yang beredar di dunia maya. Ini menundukkan pandangan gak ya? Menjaga diri atau malah menyerahkan diri ya? Hmm…

0 comments:

 
Lautan Tintaku © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters