Semua berawal dari cahaya yang masuk menuju kornea, aqueous
humor, pupil, lensa, vitreous humor, retina kemudian dilanjutkan ke
saraf optik dan kemudian diproses di lobus osipetal. Seraingkaian
jalur-jalur itu mengubah cahaya menjadi sebuah bayangan yang diproses ke
dalam otak, lalu tak lama kemudian menjelma menjadi sebuah benda yang
terlihat indah. Itulah keajaiban indera kita yang tertempel pada
dinding-dinding kepala, melengkapi wajah kita yang ayu atau tampan.
Awal
sebuah dari itu semua memberikan reaksi pada organ lain. Ketika mata
telah dirasuki, kemudian otak telah dipengaruhi, selanjutnya adalah hati
yang akan diperangi. Maka harus hati-hati membentuk pertahanan. Perlu
menyiapkan panglima yang tangguh, dan pasukan-pasukan yang pantang
menyerah. Membuat benteng yang kokoh agar tak mudah rubuh.
Dari kornea, saraf otak, kemudian hati. Hati tempat cinta berlabuh.
Ada
bermacam-macam hati. Ada yang lembut bagai salju, ada juga yang keras
bagai batu. Hati-hati pada cahaya yang membawa virus pink. Ia akan
mencoba menghancurkan sistem saraf otak osipetal, dan perlahan-lahan
mulai mendobrak gerbang istana hati kemudian memporak-porandakan dan
mencuri mutiara yang ada di dalamnya. Mutiara yang sangat mahal. Hati
yang keras belum tentu bisa bertahan. Ingatkan ketika air yang menetes
di atas batu secara terus-menerus, kemudian membuat batu itu berlubang?
Begitu pula, halnya hati yang keras ibarat batu itu, jika dijejali
dengan virus pink yang memabukkan mungkin lama-kelamaan akan luluh juga.
Namun berbeda ceritanya ketika hati telah memiliki kekuatan penuh,
panglima tangguh, dan pasukan tak mudah menyerah. Hati yang telah
memiliki pertahanan seperti itu akan memfilter apa-apa yang akan
memasuki istana, ia akan memilih virus cinta yang positif, seperti cinta
padaNya yang haqiqi.
Ini adalah gambaran dari hati seorang
manusia yang senantiasa mengenal cinta dan membutuhkan cinta juga member
cinta. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa yang namanya CINTA atau virus
pink tidak dapat dipisahkan dari makhluk-Nya, entah manusia atau
binatang. Bahkan, binatang yang buas sekalipun seperti singa atau buaya
akan selalu menjaga anaknya dengan cinta dan kasih sayang.
Labels:
Artikel,
Inspirasi
Seringkali
mungkin kita menjumpai cinta karena terpentok pandangan mata.
Kecantikan atau ketampanan fisik mengundang mata untuk memprosesnya ke
dalam hati seseorang. Namun, hati yang memiliki pertahanan kuat dan
pengetahuan tak akan segampang itu memilih cinta hanya lewat ketampanan
dan kecantikan fisik. Hati yang kuat akan memilih hati yang kuat pula,
dan itu alamiah. Bahkan dalam kalam-Nya yang suci juga telah disebutkan
bahwa laki-laki yang baik itu untuk perempuan-perempuan yang baik pula
begitu sebaliknya perempuan yang baik adalah untuk laki-laki yang baik.
Dan tolok ukur dari baik adalah segumpal daging yang ada dalam tubuh
manusia, hati.
INDERA CINTA
Novitasari Mustaqimatul Haliyah_DanZ
●
Wednesday, February 20, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Followers
About Me
- Novitasari Mustaqimatul Haliyah_DanZ
- Sesuai makna namaku, aku hanya muslimah Allahuyarhamah yang ingin berusaha menggapai cita-cita mulia karenaNya. Bismillah. Berjuang dengan tinta. Dan, curahan tintanya diharapkan terus bersinar dengan estafet perjuangan melalui pulpen kreator pendidikan berkemajuan.
Labels
Popular Posts
-
Nasyid Hafizh Qur'an (Anak) Nasyid Hafizh Qur'an (Orang Tua) - Diajarkan di MI Muhammadiyah Gonilan sebagai salah satu up...
-
ISIAN 1. Simbol bacaan saktah adalah .... 2. Bacaan saktah dalam Al-Qur'an dibagi menjadi .... tempat 3. Dalam surat Al-Muthaffifin aya...
-
Lirik "Seperti Pelita di Tengah Kegelapan" - Lagu ini didedikasikan untuk seluruh guru yang berkomitmen dalam dakwah pendidika...
-
Sebuah obsesi yang sangat tinggi dari seseorang, yaitu MENJADI ORANG YANG BERKUASA. Dengan menjadi orang yang berkuasa kita mampu mendapa...
0 comments:
Post a Comment