"Yang tegar, ya dek! Allah tidak akan memberikan ujian melebihi kekuatan hamba-Nya, " itulah kata-kata yang selalu ia lontarkan ketika aku mengeluh. Kata-kata itu sebagai penyejuk kalbuku yang gersang.
Sering aku berfikir, "Kenapa harus aku yang menanggungnya? Kenapa harus aku yang mengalaminya?" Astaghfirulloh. Kusadari ini adalah pikiran yang sangat picik, yang seharusnya tak pernah ada.
Lama aku merenung dan tenggelam dalam tangis, kini kutemukan jawabannya. Sakit ini tak akan lama, aku yakin Allah akan menyembuhkan. Inilah bentuk kasih sayangNya agar aku bisa bersabar, mungkin. Akh, aku terlalu naif dan munafik. Kadang aku terima semua dengan senang, namun kadang aku selalu mengeluh. Dan ketika itu aku ingat sesuatu, "Cukuplah Allah sebagai penolongmu."
Semangat!
Labels:
Curhatku
Tak Usah Berjudul Saja, ya?
Novitasari Mustaqimatul Haliyah_DanZ
●
Saturday, September 8, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Followers
About Me
- Novitasari Mustaqimatul Haliyah_DanZ
- Sesuai makna namaku, aku hanya muslimah Allahuyarhamah yang ingin berusaha menggapai cita-cita mulia karenaNya. Bismillah. Berjuang dengan tinta. Dan, curahan tintanya diharapkan terus bersinar dengan estafet perjuangan melalui pulpen kreator pendidikan berkemajuan.
Labels
Popular Posts
-
Bacaan Shalat Zikir Sesudah Shalat Doa Sesudah Shalat - Bacaan shalat, zikir, dan doa sesudah shalat di atas disusun...
-
Akhi, maaf karena aku tak mampu menahan ini semua. Aku harus mengatakannya dengan tegas. Akhi, sekeras apa pun kau usahakan hal itu. Aku t...
-
Kebutuhan air minum bagi semua makhluk hidup adalah kebutuhan yang sangat urgen, kebutuhan pokok yang tidak terbantahkan lagi kepentinganny...
-
Dalam remang kutersandar dalam lelehan angin yang sempat membeku. Mengalir merasuk dalam telinga yang berdebu. Tak sempat merasakan sayu...
0 comments:
Post a Comment