Labels: , ,

NGGAK GALAU, NGGAK EKSIS!

“Jadi remaja kudu galau! Nggak galau, nggak eksis.”
Lhoh, kok begitu? Eitz, tunggu dulu remaja! Jangan berkerut-kerut dahinya, nanti cepet keriput, lho. Mau? Usia remaja merupakan usia yang indah penuh gairah. Namun, usia remaja juga merupakan usia yang rentan dengan ketidakpastian dan mudah terombang-ambing. Masa muda pun bisa menjadi tolok ukur eksistensi ketika nanti telah dewasa. Ibarat pisau, makin diasah makin tajam dan berkilauan. Pisau itu akan lebih sering digunakan dari pada pisau yang tumpul, bukan? Nach, inilah analogi eksistensi ini. Lantas apa hubungannya dengan galau?
Menurut KBBI, kegalauan merupakan pikiran yang kacau tidak karuan. Makna yang terkandung adalah negatif. Namun, mari kita positifkan makna tersebut bahwa pengertian galau remaja adalah memikirkan dan mengkhawatirkan suatu permasalahan dalam kehidupan. Tidak berhenti sampai di sini, namun kita perlu melakukan pergerakan dan gebrakan yang positif untuk menyelesaikan masalah tersebut. Memberi solusi, tidak hanya menggalau tak jelas.
Remaja!
Ingat bahwa kelak nanti kita ditanya, untuk apa usia remaja kita gunakan? Nach, maka dari itu saatnya kita menggalau dan melakukan pergerakan, memberi kontribusi untuk agama Islam yang diridhoi oleh Allah SWT. Coba kita tengok kondisi remaja Indonesia sekarang ini yang carut-marut. Tidakkah kalian merasa galau akan kondisi tersebut? Remaja yang tak karuan, hidupnya cenderung meniru-niru orang Barat, berbuat cabul, bertabaruj, free sex, gaya hidup anak punk, miskin ilmu agama, gak pernah ngaji lagi. Astaghfirulloh, sungguh sangat merugi.
Tidakkah kalian galau? Mari kacaukan pikiran kita dengan hal yang positif, membuat jejak di usia belia ini. Ukir perjuangan di jalan dakwah yang dirahmati, agar hidup lebih bermanfaat. Jangan biarkan kekacauan ini terus berkelanjutan, karena kalau hal ini dibiarkan, kapan Islam akan jaya?
Umat muslim itu ibarat bangunan, harus saling menguatkan. Bila ada satu yang runtuh, maka yang lain juga akan runtuh. Umat muslim juga ibarat satu tubuh. Apabila ada bagian tubuh yang sakit maka yang lain akan ikut merasakan sakitnya. Dalam buku New Quantum Tarbiyah yang ditulis oleh Ustadz Sholihin Abu Izzudin, mengungkapkan tentang The Broken Windows Theory, ”Bila ada sebuah kaca rumah yang dipecahkan dan dibiarkan, maka akan ada kaca-kaca rumah-rumah lain yang juga hancur.” Maka, kita benar-benar harus bergerak, membenahi diri dan berdakwah agar generasi muslim berjaya.
Mari kita dendangkan nasyid “JEJAK” sejenak:
Kami adalah tentara Allah
Siap melangkah menuju ke medan juang
Walau tertatih kaki ini berjalan
Jiwa perindu syahid tak akan tergoyahkan

Wahai tentara Allah bertahanlah
Jangan menangis walau jasadmu terluka
Sebelum engkau bergelar syuhada
Tetaplah bertahan dan bersiap-siagalah
Wahai remaja muslim, tentara Allah! Ayo, kita bersama-sama bergandeng tangan menapaki perjuangan dakwah hingga akhir hayat! Tegakkan syariat Islam. Kawan muda, gunakan waktu kita untuk hal-hal yang positif. Jangan terpengaruh pergaulan remaja saat ini, karena akan menjerumuskan dirimu dalam lembah kenistaan. Berkumpul dengan orang-orang sholeh lebih menenangkan, bukan? Terus melangkahkan kaki menuju jalan dakwah, niat dengan kaffah karena Allah semata, menghiasi masa muda dengan penuh makna, agar kelak menjadi berguna bagi agama, orangtua, nusa dan bangsa. Aamiin.
Oleh: Novitasari Mustaqimatul Haliyah

0 comments:

 
Lautan Tintaku © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters