Ternyata engkau menyadari.
Ternyata engkau mengerti.
Aku kira selama ini, engkau hanya berpura-pura mengerti.
Aku kira selama ini, engkau hanya berlagak memahami.
Tiba-tiba api itu membara, melejit bak loncatan bunga api dalam listrik.
Kini aku yang buta...
Kini aku yang tak tahu diri...
Maafkan aku yang telah menlukai
Maafkan lidah ini...
Aku tak bermaksud,
Aku keceplosan
Mungkin itu luapan hati
Atau mungkin juga luapan emosi...
Oleh: Novitasari Mustaqimatul Haliyah
0 comments:
Post a Comment