Kiat Menghalau Kegalauan Remaja

Masa remaja adalah masa yang rentan, masa-masa labil, hatinya lebih sering merasakan kegalauan. Apalagi remaja yang hendak menginjak masa dewasa, seperti mahasiswa. Pikirannya makin kemana-mana. Galaunya makin kalut, berlarut-larut lagi. Payah. Mikir tugas kuliah yang menggunung, belum lagi ujian-ujian yang harus dihadapi pada minggu itu juga, skripsi menunggu untuk dikerjakan. Sering saya amati, mahasiswa-mahasiswa sekarang ini galau masalah "nikah muda". Kalau di UNS apalagi dilingkup aktivis-aktivis islami, pengompor nikah muda tak lain  ya Salim A. Fillah yang sering mengisi kajian-kajian nikah. Oops, kok malah ngomongin soal "nikah muda" sich? Jadi makin galau. Tak perlu dibahas yang satu ini.

Sebelum saya sampaikan kiat menghalau kegalauan, tau gak sich galau itu apa?
Menurut KBBI nich ya, galau itu merupakan pikiran yang tidak karuan. Nach, biar tidak pusing dan muter-muter mikirin galau, langsung saja dech simak kiatnya. Kiat ini saya dapat waktu GO KASSEN bersama Ustadz Abu Bakar Fahmi di Gazebo FSSR UNS. Menurut Beliau, cara menghalau kegalauan itu sebenarnya mudah, tergantung kitanya sich niat apa gak.

Pertama, Kita harus tahu konsep kehidupan terlebih dahulu. Dari mana kita berasal, mengapa kita hidup, dan ingin kemanakah kita. Allah telah berfirman dalam QS. Az-Zariyat: 56 yang berbunyi: "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
Nach, bila kita sudah memahami konsep kehidupan maka kita akan punya tujuan dan acuan yang kuat untuk bertindak.

Kedua, menghadapi masalah dengan tenang. Jikalau hati kita tenang maka kegalauan pun tak akan datang.

Ketiga, berilmu. Ini adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan jika ingin hati tidak kalut dan larut dalam kegalauan. Dengan berilmu dan menguasai ilmu kita tak perlu khawatir akan merasa galau. Ilmu itu bisa mengatasinya. Misal, ketika mobil kita mogok di tengah jalan, hujan badai, malam-malam dan kita tak mengetahui apapun tentang permobilan dan permesinan. Hati kita akan galau, takut kalau-kalau tiba-tiba ada perampok, bagaimana membetulkannya agar kita bisa pulang. Namun, jika kita paham akan permobilan dan permesinan, kita tak usah pusing-pusing. Tinggal ambil peralatan dan membetulkannya sendiri, selesailah.

Keempat, Berserah pada Allah. Jika kita mengalami galau yang memuncak dan tak tahu lagi apa yang harus kita lakukan, maka pergilah menghadap Allah. Segala problem yang kau alami adalah atas kehendakNya, maka serahkanlah masalah itu dan kembalikanlah pada Allah. Allah lebih tahu akan segalanya.

Hehe...bagaimana sobat semua? Galaunya sudah hilang belum? Kalau belum yang penting jangan sampai bunuh diri aja dech seperti yang terjadi di negeri-negeri Barat. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca, terutama untuk para Galauers. Ingat, kegalauan tidak akan menyelesaikan masalah. So, jangan galau lagi yach! :D

0 comments:

 
Lautan Tintaku © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters