Aku Mirip Boneka, Lebih Imut kan?

Aku bukan boneka...
Boneka... Boneka...

Teringat lagunya Rini Idol-Aku bukan boneka. Ya, aku memang bukan boneka. Aku ini manusia yang sekarang lebih mirip boneka panda "PO" dalam kungfu panda dengan pipi tambun menggemaskan. Dahulu aku tak seperti itu. Dahulu aku sangat kecil dan pipiku sangat kecil. Tak ada yang gemas jika melihatnya. Sekarang? Banyak orang yang ingin mencubit atau sekedar untuk memegangnya.

Pipiku membesar bukan lantaran aku banyak makan. Awalnya aku bahagia karena aku kira berat badanku bertambah dari 34 menjadi 41. Ternyata dugaan dan perkiraanku salah. Semakin hari pipiku semakin membesar seperti bakpao, tetapi berat badanku semakin menurun. Aneh memang. Tapi bukan keanehan lagi. Ini telah menjadi ketetapan-Nya.

Sempat aku malu terhadap diri ini. Aku pun sempat protes pada-Nya, menangis tak terima. Fisikku mulai berubah. Yang dulu dikagumi kini dimaki. Sempat aku bermalas-malasan masuk kuliah karena aku malu terhadap diriku yang seperti boneka ini. Pipi membesar tubuh semakin mengecil. Aku malu pada teman-temanku, pada orang yang memandangiku dengan aneh, dengan tatapan menahan tawa dan geli.

Tapi naif sekali. Dasar bodoh. Kenapa aku harus malu pada manusia-manusia itu? Toh dia hanya manusia yang tak bisa berbuat apa-apa. Harusnya aku malu pada-Nya. Malu karena aku malu atas ketetapanNya. Harusnya aku malu karena aku bergelimang dosa, bukan malu karena fisik yang seperti ini. Kini kusadar, aku tak perlu malu lagi. Toh, aku tambah imut dengan pipi yang seperti ini. Setidaknya imut menurut diriku sendiri.

0 comments:

 
Lautan Tintaku © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters