Sebuah obsesi yang
sangat tinggi dari seseorang, yaitu
MENJADI ORANG YANG BERKUASA. Dengan menjadi orang yang berkuasa kita
mampu mendapatkan apa yang kita inginkan dengan mudah. Namun terkadang kita
lalai dan tidak tahu apa kunci untuk menguasai dunia itu. Padahal kunci itu
bertebaran di depan kita di setiap saat, kita tidak sadar akan hal itu.
Ternyata kita belum bisa menemukan kunci itu yang telah Allah bocorkan kepada
kita sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Allah pun telah mengabadikan berita
itu dalam kalam-Nya yang suci, Al-Qur’an Al-Karim.
“Iqra’!”
“Bacalah!”
Ini adalah sebuah kunci
yang Allah kabarkan kepada makhluk-Nya untuk menguasai dunia. Ya, dengan
membaca berarti kita telah memahami sesuatu. Kita juga diwajibkan untuk
menuliskannya, menuliskan apa yang kita ketahui untuk kita ajarkan kepada
sesama. Mengapa membaca dan menulis itu menjadi penting dan menjadi kunci untuk
menguasai dunia? Hal ini telah terbukti dan dibuktikan sendiri oleh Rasulullah
teladan kita, hingga beliau menjadi orang nomor satu yang berpengaruh di dunia
di sepanjang zaman.
Rasulullah pun pernah
mengajarkan pada sahabat-sahabatnya, beliau bersabda dalam sebuah hadits,
“Sampaikanlah walau hanya satu ayat!”
Makna hadits ini
menyuruh kita untuk menyampaikan ilmu yang telah kita pelajari, meski hanya
sedikit. Ya, dengan menuliskannya dan menyampaikan apa yang telah kita
ungkapkan dalam tulisan kita maka kita bisa menguasai dunia.
Kita bisa menggunakan
berbagai media massa untuk menyampaikan ilmu yang telah kita pelajari. Bisa
lewat media massa cetak, seperti koran, majalah, atau buletin juga bisa
menggunakan media massa elektronik seperti internet, atau bahkan lewat
handphone mungil kita yang setiap hari kita pegang.
Media massa bisa
menjadi sarana yang sangat efektif untuk menyebarluaskan ilmu atau pengetahuan
yang kita miliki. Lewat media massa kita bisa berdakwah, dakwah tidak melulu
berdiri di atas mimbar, bukan? Lewat media massa kita bisa menguasai opini
publik. Ya, menguasai opini publik sama saja menguasai dunia. Ketika opini bisa
dikuasai maka kita bisa mengendalikannya sesuai kemauan kita, bukan? Kita tidak
lagi menjadi aktor atau aktris tetapi kita sudah menjadi seorang sutradara,
yang mengendalikan jalannya cerita.
Dengan menjadi
sutradara kehidupan, kita juga akan bisa menegakkan dinul Islam. Nama Islam
yang dilecehkan dan dikotori oleh musuh-musuh Allah bisa kita bersihkan kembali
lewat media massa.
Tanpa sadar, karena
pengaruh media massa yang kini dikuasai oleh kaum-kaum kapitalis dan musuh-musuh
Allah, orang Islam sendiri menjelek-jelekkan Islam. Menganggap orang yang
berpenampilan Islami, seperti berjenggot dan bercelana cingkrang, berjilbab
lebar dan bercadar, atau yang mempunyai buku tentang jihad dianggap sebagai
TERORIS.
TERORIS, kawanku.
Sebuah tanparan yang
sangat kasar mendarat di pipiku. Sebuah peluru yang jitu menancap di dadaku.
SAKIT!
Apakah kita diam saja
menyaksikan kenyataan pahit ini? Mulai dari anak Rohis dianggap sebagai cikal bakal teroris,
pondok-pondok pesantren dicurigai, dan kegiatan-kegiatan Islam diintai terus
menerus, hingga orang-orang tua melarang anak-anaknya mengikuti
kegiatan-kegiatan Islam, melarang membaca buku tentang Islam. Apakah kita hanya
diam saja? Membisu, kaku? Hanya itu?
Apakah kalian tidak
marah agama kalian dilecehkan seperti ini? Apakah hanya berdiam diri kita bisa
mengubah segalanya?
Kawanku, sebuah tulisan
bukanlah segalanya, tetapi sebuah tulisan mampu mengubah dunia. Sebuah tulisan
bisa membuat kita menguasai dunia.
Jangan biarkan dunia dikuasai
oleh musuh-musuh Allah! Bergeraklah mulai sekarang! Kalau belum mampu
memberikan kontribusi di dunia perbukuan, atau media massa cetak, kita bisa
menggunakan media massa elektronik, menggunakan handphone kita, menggunakan
facebook, blog atau situs jejaring sosial yang lain. Saling memberi tausiyah,
saling mengingatkan dan sebagainya, insya’allah hal itu akan mendatangkan ridho
dan pahala dari-Nya.
2 comments:
" Media massa bisa menjadi sarana yang sangat efektif untuk menyebarluaskan ilmu atau pengetahuan yang kita miliki. Lewat media massa kita bisa berdakwah, dakwah tidak melulu berdiri di atas mimbar, bukan? "
Suka banget aku ukht.... keep spirit to spread the kalimah of Tawheed :)
Iya mbak, terima kasih. Sudah saatnya kita bergerak dengan pena dan tinta karena sesungguhnya pena lebih tajam dari pada katana
Post a Comment