Muqadimah
Segala puji bagi
Allah yang telah mengangkat derajat ahlul Qur’an di dunia dan
akhirat. Sholawat dan salam kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW
keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya sampai hari kiamat.
Membaca
Al-Qur’an dengan baik merupakan suatu kewajiban yang mengikat bagi setiap
muslim. Sebagaimana firman Allah :
Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Muzammil :
4)
Dan ini
sangat dicintai oleh Allah SWT sebagaimana sabda Rasulullah SAW
إِنَّ اللهَ يُحِبُّ أَنْ يُقْرَاَ اْلقُرْآنَ كَمَا اُنْزِلَ
“Sesungguhnya Allah menyukai Al-Qur’an
dibaca sebagaimana ia diturunkan” (HR. As
Sijzi dari Zaid bin Tsabit Ra, Syaikh Al Bani mendhaifkan hadits ini dalam dha’if jami’ ash
shaghiir hadits nomor 3642)
Al-Qur’an
diwahyukan Allah melalui Jibril ‘alahisalam kepada Rasulullah SAW dengan
bacaaan yang tartil. Begitu juga
Rasulullah SAW membaca dan mengajarkan kepada sahabatnya dengan bacaan
yang tartil. Para sahabat Rasul membaca dan
mengajarkan kepada para tabi’in juga dengan bacaan yang tartil , begitu
seterusnya.
Membaca
Al-Qur’an dengan bagus memungkinkan seseorang mengajarkan al-Qur’an kepada
orang lain, karena kegiatan semacam ini
merupakan sebaik-baik kegiatan.
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik
kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”
Demikian juga perlu dipahami hadits
berikut :
المَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ اْلكِرَامِ
اْلبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَاُ اْلقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ عَلَيْهِ
شَاقٌ فَلَهُ أجْرَانِ (رواه البخاري و أبو داود)
“Orang yang ahli
dalam Al-Qur’an bersama dengan para malaikat pencatat yang mulia dan lagi taat,
dan orang yang terbata-bata membaca Al-Qur’an dan susah payah mempelajarinya
maka baginya pahala dua kali lipat”.
Hadits tersebut
menjelaskan kedudukan orang yang bagus bacaan Al-Qur’an nya, oleh para ulama
ditambahkan penjelasannya, bahwa ukuran mahir (ahli) selain bagus bacaannya
maka dia harus hafal, faham dan mengamalkan isi
kandungannya.
Menghafal Al-Qur’an merupakan kebutuhan ummat sepanjang
zaman. Sebuah masyarakat tanpa penghafal Al-Qur’an akan sepi dari suasana
Al-Qur’an yang semarak. Pada zaman Rasulullah SAW penghafal Al-Qur’an
mendapatkan kedudukan khusus sampai ketika mereka mendapatkan syuhada.
Para ulama
mengkatagorikan bahwa menghafal Al-Qur’an sebagai kewajiban kifayah (yang
secara etimologi berarti cukup). Maka apabila dikaitkan persoalan tersebut
dengan melihat kondisi ummat Islam khususnya Indonesia jumlah penghafal
Al-Qur’an masih tergolong jauh dari cukup. Dengan demikian perlu menggalakkan
pendirian lembaga-lembaga Al-Qur’an yang mampu menyajikan pengajaran Al-Qur’an
secara Integral, dan ditangani secara Profesional.
Disamping itu
masyarakat hendaknya memotivasi secara terus menerus kepada mereka yang
memiliki bakat dan semangat kuat untuk
menjadi Hafidzul Qur’an seperti dalam bentuk
beasiswa, hadiah-hadiah dan lain-lain.
Visi
Terbentuknya Generasi
Qur’ani.
Misi
-
Menanamkan rasa cinta membaca Al-Qur’an
kepada masyarakat muslim.
-
Mengakrabkan masyarakat muslim terhadap
Al-Qur’an.
-
Memotifasi secara intens dan
memfasilitasi terhadap masyarakat muslim yang memiliki semangat dan bakat yang
kuat untuk menjadi hafidzul Qur’an.
-
Mencetak kader da’i yang memiliki kecintaan terhadap Al-Qur’an
dan siap berjuang untuk Al-Qur’an.
-
Membentuk kesadaran secara merata ditengah-tengah masyarakat, mulai dari
kalangan bawah, menengah sampai kalangan atas, bahwa Al-Qur’an adalah manhajul
hayah (pedoman hidup) yang dapat menyelamatkan hidupnya.
Nama Program
Griya
Qur’an “al Husnayain”
Program Griya Qur’an al Husnayain
adalah merupakan sebuah program pengkaderan generasi Qur’ani yang diwujudkan
dalam bentuk lembaga pendidikan al Qur’an secara professional. Dimana lembaga
pendidikan al Husnayain tidak berada dibawah organisasi atau kelompok tertentu dan
tidak berafiliasi pada golongan atau jama’ah tertentu.
Bentuk Program
1.
Program Tahsin tilawah Al-Qur’an
2.
Program Tahfidzul Qur’an (tanpa mondok, dengan mondok part time dan dengan
mondok full time)
3.
Program Tafsirul Qur’an
(sebagai penunjang program tahfidz)
4.
Pelatihan tenaga pengajar Al-Qur’an
secara Profesional.
Keterangan :
NO
|
BENTUK PROGRAM
|
RENCANA PEMBELAJARAN
|
1
|
Tahsin
tilawah Al-Qur’an
|
3 Bulan – 6 Bulan
|
2.a
|
Tahfidzul
Qur’an (tanpa mondok)
|
3 Tahun
|
2.b
|
Tahfidzul
Qur’an mondok part time
|
2 Tahun
|
2.c
|
Tahfidzul
Qur’an mondok full time
|
1 Tahun
|
3
|
Tafsirul Qur’an
|
1 pekan sekali
|
4
|
Pelatihan tenaga
pengajar Al-Qur’an secara Profesional
|
Insidental
|
Keterangan rencana pembelajaran :
1.
Program
tahsin
-
Kegiatan
belajar mengajar (KBM) dilaksanakan selama 3-6 bulan
-
Masuk
tiga (3) kali dalam sepekan dengan model pembelajaran penguasaan teori dan
praktek tahsin tilawah.
2.
Program
tahfidz
a. Tahfidz tanpa mondok
-
Kegiatan
belajar mengajar (KBM) dilaksanakan selama 3 Tahun, maksimal 4 tahun.
-
Masuk
3 kali dalam sepekan.
b. Tahfidz mondok part time
-
Maksudnya
peserta griya qur’an (santri) tinggal diasrama griya qur’an wajib mengikuti
kegiatan yang dilaksanakan griya qur’an tetapi mereka belajar (sekolah/kuliah),
bekerja diluar asrama.
-
Kegiatan
belajar mengajar (KBM) dilaksanakan selama 2 Tahun, maksimal 3 tahun.
-
Masuk
setiap hari kecuali hari libur.
c. Tahfidz mondok full time
-
Maksudnya
peserta griya qur’an (santri) yang sepenuhnya tinggal diasrama griya qur’an atau
pondok al Husnayain dan wajib mengikuti kegiatan yang dilaksanakan griya qur’an.
-
Peserta
(santri) adalah mereka yang telah lulus seleksi untuk mengikuti program tahfidz
full time.
-
Kegiatan
belajar mengajar (KBM) dilaksanakan selama 1 Tahun, maksimal 1,5 tahun.
-
Masuk
setiap hari kecuali hari libur.
Peserta Program
Remaja putri dan ibu-ibu muslimah
Sasaran program
-
Siswi
SMA/sederajat di Surakarta
-
Mahasiswi
perguruan tinggi di Surakarta
-
Ibu-ibu
muslimah
-
Remaja
putri minimal lulus SMA/sederajat
Waktu Pelaksanaan Program
Kegiatan program-program griya Qur’an
al Husnayain dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik griya Qur’an sedangkan
jadwal program tahsin, dan tahfidz tanpa mondok pelaksanaannya
berdasarkan jadwal yang sudah disepakati oleh pihak pengampu dan peserta.
Tempat Kegiatan
Program
Griya
Qur’an al Husnayain Center
Jl
Gunung Kawi No. 38 Rt.01/11 (Bonoloyo) Kadipiro,
Banjarsari, Surakarta Jawa Tengah.
0 comments:
Post a Comment