PENGAKUAN SEORANG GADIS

Sekarang saya mengetahui hakekat Allah SWT memerintahkan kita untuk menjaga pandangan terhadap lawan jenis. Sebelumnya saya meminta maaf kepada ustadz Burhan Shadiq karena di sini saya bukanlah bermaksud untuk mengumpulkan tugas seperti yang Ustadz perintahkan. Saya hanya menceritakan ulang perjalanan seorang gadis yang tidak bisa menjaga pandangannya terhadap lawan jenis.
Esok itu masih remang-remang, dingin mencekam. Namun, rasa dingin tak menghalangi gadis itu untuk segera menunaikan kewajibannya. Entah hanya untuk menggugurkan kewajibannya sebagai seorang muslimah ataukah memang ia sungguh-sungguh dalam melaksanakannya. Pagi ini sang gadis sangat bersemangat dalam aktivitasnya. Ia akan pergi ke sebuah forum diskusi yang akan dihadiri oleh banyak mahasiswa.
Perjalanan menuju kampus baginya adalah suatu yang membosankan. Mengapa? Karena bus berjalan sangat lelet, padahal ia ingin segera sampai di kampus. Ada apa gerangan di kampus??? Haha… mesti kalian sudah bisa menebaknya.
“Lihat-lihatlah bunga andai itu mekar, tiba saat mengucapkan selamat pagi. Masa depan semua mari kita bangun. Lalalalalalalala bernyanyi bersama. Saya hidup di bumi ini. Masa depan dengan kapal angkasa. Mari kita banyak-banyak berikhtiar! Menjadikan satu-satu kita wujudkan Kita hidup di bumi ini, pagi ini esok dan seterusnya. Masa indah sangat indah kota impian,” handphone gadis itu berdering, lagu doraemon.
“Heh! Cepetan! Ada M. J. , lho!” begitulah bunyi SMS itu.
Waktu itu sang Gadis telah tiba di gerbang kampus. Ia pun langsung berlari-lari riang.
“Hah, huh, hah, huh,” nafasnya terengah-engah saking semangatnya.
Ia terus berlari, berlari, dan terus berlari hingga akhirnya sampai di puncak. Setelah sampai di puncak Wow, ada sebuah cahaya menyilaukan. Cahayanya begitu terang hingga ia tak kuasa untuk menatapnya, melihatnya. Kemudian dengan sok cool, sok capek, sok polos, sok bego’ dan sok-sok yang lain ia mendekat ke sumber cahaya itu dan berkata,”Emm, maaf di sini tempat diskusinya ya?” (Padahal sebenarnya ia sudah tau)
Hahaha… karena ada M. J. . Cahaya yang menyilaukan itu tadi adalah M. J. Lebay yach??? Tak mengapa.
Diskusi pun dimulai. Kebetulan tempat duduk sang gadis berhadap-hadapan dengan orang yang disebut-sebut sebagai M. J. Dapat dipastikan, sang gadis yang begitu ngefans pada M. J. tak melepaskan pandangan sedetik pun terhadap M. J. bahkan ia senyum-senyum sendiri, nunduk-nunduk merasa malu sendiri. Astaghfirulloh, setan lihai sekali menggoda manusia. Dijadikan lawan jenis itu begitu indah dipandang. Bahkan, terjadilah dialog di antara tiga makhluk.
Makhluk pertama   : “Hei, jaga pandangan!”
Sang gadis yang menatap tajam M. J. sejenak menunduk sambil mengucap istighfar.
Makhluk kedua      : “Lihatlah! Ia begitu tampan bukan?”
Lalu, ia kembali mengangkat wajah, kembali menatap pemandangan indah di hadapannya. Indah sekali.
Gadis                      : “Subhanallah, terimakasih ya Allah.” (sambil senyam-senyum tidak jelas.
Makhluk kedua      : “Siip. YES!” (meninjukan kepalan tangan keangkasa, seolah-olah ia menang) “Weeeeek.” (melet ke arah makhluk yang pertama, nada mengejek)
Makhluk kedua hanya menggeleng sedih. Lalu keduanya menghilang.
Waktu ishoma pun tiba. Si Gadis pergi ke mushola dengan semangatnya, ia berharap bisa berimamkan M. J. tetapi harapannya gagal. Karena di mushola tak ada air untuk sekedar berwudhu, akhirnya ia balik ke ruang diskusi dan memutuskan untuk makan terlebih dahulu. Tetapi sebelum itu, ia bertanya pada sahabatnya, “M. J. udah pulang ya?”
Pertanyaan yang membuatnya menyesal. Pertanyaan yang menyedihkan karena kali ini pandangannya terlepas.
“Belum kok, tuh tasnya!” jawaban yang membuat sang gadis merasa sangat lega.
Semangat makannya sangat luar biasa kali ini. namun, karena ia ingin segera menghadap sang Khaliq, ia hentikan makan siangnya dan segera menuju mushola lagi. Sesampainya di mushola kembali matanya silau oleh pemandangan yang sangat indah memukau. Siapa lagi??? M. J. sedang sholat di sana. Wow, indah. Ingin berimam padanya tapi harapannya sirna, ternyata itu rakaat terakhir. Sebenarnya ia bisa berimam dengannya, namun karena ia begitu terpesona dengan M. J. ia pandangi lagi M. J. dengan tatapan yang amat memukau pula. Ia bersandar di atas hijab kayu, bersandar dengan khidmatnya memandangi sang makhluk indah.
TIBA-TIBA ada seorang lelaki datang. Sontak ia sangat kaget, jantungnya berdebar kencang, wajahnya ranum memerah, ia tak bisa menyembunyikan rasa malunya. Reflex kala itu ia menjatuhkan diri di balik hijab. Hahaha, kagak bisa dibayangkan betapa malunya kepergok. Hahahaha…
Huft, terpaksa ia berimam dengan lelaki yang memergokinya tadi. Dengan rasa malu yang tak terbendung ia sholat, jangankan khusuk, sholat saja pikirannya melayang kemana-mana.
Setelah ritual selesai, ia kembali ke ruang diskusi. Di sana ia bercerita kepada sahabatnya tadi. Menceritakan kejadian yang sangat memalukan. sahabatnya itu pun tertawa.
Eh, tak disangka ada seorang senior bertanya, “Kenapa tho, Dik?”
Mereka berdua berpandangan, kemudian tertawa lagi. Senior itu semakin heran dan bertanya untuk kedua kalinya, “Kenapa? Ayo ungkapkan saja!”
Mereka berdua tetap tertawa dan tidak menggubris pertanyaan seniornya. Akhirnya seniornya bertanya untuk yang ketiga kalinya, “Kenapa tho? Hayoo ngaku!”
Huft, menyerahlah kedua bersahabat itu. Gadis itu mendekat ke arah seniornya dengan senyum termanisnya dan berkata, “ Tidak usah GR ya, Mas!”

Kawan-kawan, demikianlah Allah SWT menurunkan ayatnya bukan tanpa alasan. Semua ada manfaatnya. Allah memerintahkan hamba-Nya untuk menjaga pandangan karena hal itu tadi. Kita tidak akan bisa menjaga hati sebelum kita menjaga pandangan. Konon katanya ada pepatah “Dari mata turun ke hati”. Nach, maka kita harus jaga pandangan terlebih dahulu baru kita bisa menjaga hati kita.
Cinta boleh-boleh saja, ngefans boleh-boleh saja asalkan tidak melanggar batasan-batasan yang digariskan oleh syariat. Memandang juga diperbolehkan asalkan tidak kebablasan seperti cerita tersebut.

1 comments:

Anonymous said...

cie cie ciee

 
Lautan Tintaku © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters