“Telah
kupetik setangkai bunga di dalam dunia ini
Sebagai
penghias yang mulia dan mewangi
Fithrahmu
membawa ketenangan, memberikan kedamaian
Fithrahmu
membawa ketentraman, memberikan kesejukan
Oh
Tuhan, kutelah penuhi sebuah janji
Cintaku
padamu karenaNya
Rinduku
padamu karenaNya
Sayangku
padamu karenaNya
Hidupku
denganmu karenaNya
Tuhan,
kau telah berikan dia untukku
Tuhan,
semaikanlah cinta ini di dalam cintaMu
Oh
Tuhanku, ku bersyukur padaMu
Duhai
adikku, mari bersama kita arungi perjalanan hidup ini
Demi
menggapai kemuliaan di dalam perjuangan ini
Hidup
ini adalah perjuangan yang penuh dengan pengorbanan
Temanilah
daku
Temanilah
daku
Temanilah
daku, duhai adikku”
Baiklah
Kumbang Unyuku, Adik akan selalu menemanimu dalam suka maupun dukamu. Adik akan
selalu setia membersamaimu dan melayanimu.
Mari
semaikan cinta kita lewat kata dan laku agung menuju ridho Illahi. Mari bersama
bergandengan tangan dan melangkah bersama dalam bahtera bernama cinta suci. Kutahu
Kekasih, dirimu mencintaiku dan akupun begitu.
Selalu
kupanjatkan pada Sang Illahi, semoga cinta kita abadi hingga ke Surga-Nya.
Masihkah
engkau ingat Kumbang Unyuku, indahnya lagu ini? Lagu kenangan awal kita berjumpa. Aku selalu tersenyum tatkala mendengarkannya. Hati berbunga-bunga,
jiwa pun ikut menggebu lebih mencintaimu dan sangat mencintaimu.
Ah, dahulu kala Adik senantiasa mengkhayal tentang pangeran tampan. Dan nyatanya, pangeran tampan itu adalah dirimu, Kumbang Unyuku-Mas Danang Muchtar Syafi'i. Kelembutan dan senyumanmu membuatku "klepek-klepek" apalagi rayuanmu. Rupanya, engkau sangat tahu kegemaran wanita, yaitu kata-kata manis dan yang menggetarkan qalbu.
Tiap hari pun aku mendengarkannya dari lisanmu bahkan di pernikahan kita yang tidak lagi muda ini. Terima kasih, Kekasihku. Kata cinta yang senantiasa engkau lantunkan untukku membuat jantungku berdebar kencang dan aku bahagia dan semakin bahagia.
Oh, Suamiku...
I LOVE YOU SO MUCH
<3
0 comments:
Post a Comment