Labels: ,

Siapa Bilang Pacaran Itu Haram???

Pernah denger nggak sich ada segerombolan orang yang bilang "Pacaran itu HARAM, Pacaran itu mendekati ZINA, Hukumnya jelas-jelas dilarang"?

Ada seorang teman di kampus waktu ingin masuk dalam sebuah organisasi keagamaan, sebelum menjadi seorang maganger maka harus melalui proses yang namanya proses screening. Pada waktu itu, ada seorang akhwat ditanya oleh seniornya, "Dek, adek pernah pacaran?"
Akhwat itu dengan tenang menjawab, "Alhamdulillah pernah, mbak."
Akhwat yang ditanya menjawab dengan sangat bersemangat,  wajahnya amat sangat ceria. Otomatis, seniornya tadi terheran-heran dan bertanya lagi, "Waaah pernah? Kok bisa?"
"Yaaaaa, bisa sajalah mbak. Namanya saja untuk bersenang-senang," jawab si akhwat dengan sangat santai.
"Bukankah adik itu paham?" tanya sang senior tambah heran.
"Yupz, saya sangat paham dengan perihal pacaran, mbak. Kan saya pernah mengalaminya daaannn... waaah pokoknya seru dech mbak, pacaran itu. Pacaran dan memacari, waaaw agenda yang sangat luar biasa bagi saya," jawab si akhwat sangat menggebu-gebu.
"Waaah, kayaknya adik tidak paham, kan pacaran itu haram dek," jelas sang Senior.
"Haram bagaimana? Saya suka kok, menyenangkan, Rasulullah saja menganjurkan pacaran, mbak," jelas si akhwat pula.
"Rasulullah mengajarkan? Mana riwayat yang menghalalkan pacaran?" sentak sang senior.
"Mbak ini bagaimana sich? Saya bingung."
Senior tadi sudah naik pitam dengan polah tingkah si akhwat tadi.
"Dek, buat apa kamu berjilbab lebar, berlagak sok manis, di depan ikhwan menunduk eeeeee ternyata kamu pacaran dan menganggap pacaran itu halal?"
"Kenapa membawa-bawa jilbab lebar mbak? memang benar kok pacaran itu halal. Jangan salahkan jilbab lebar saya ya mbak, banyak kok teman-teman saya yang berjilbab lebih lebar dari saya bahkan mereka cadaran tetapi pacaran, lalu apa salah saya?"
Suasana semakin memanas, memuncak hampir saja meletus.

"Deeek, sadar... hubungan dengan lawan jenis di luar pernikahan itu haram hukumnya, itu mendekati zina," balas sang senior.
"Lhoh-lhoh, kok jadi bawa-bawa lawan jenis toh mbak?"
"Lha tadikan saya tanya, adik udah pernah pacaran?"
"Mbak, memangnya kata pacaran itu arinya hanya satu? Pacaran dalam hal apa dulu? Saya memang pernah pacaran, bahkan sering kali saya memacari teman saya sendiri dan teman saya memacari saya. Apa salahnya? Lha wong pacar itu halal kok, kan fungsinya mempercantik diri. Berias itu kan boleh asal tidak berlebihan kan, mbak?"

"ADEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEK."
^_^
 

KETERANGAN: Kali ini penulis tidak mengungkapkan kata "PACARAN" dalam konteks terhadap lawan jenis, tetapi pacaran dalam hal merias kuku dengan pacar. Kalau pacaran dengan lawan jenis sebelum menyandang status nikah itu jelas-jelas dilarang, sama aja dengan zina, lha wong mendekati zina aja dosa apalagi zinanya langsung. So, jangan salah diartikan ya?! :D

2 comments:

As Sayf said...

Tersenyum membacanya :)

Novitasari Mustaqimatul Haliyah_DanZ said...

Terima kasih Abbas Aljuwafah, semoga menginspirasi dan menghibur ^_^

 
Lautan Tintaku © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters