Dari Imran bin Husain, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya penghuni surga paling sedikit wanita." (HR. Muslim).
Dalam pernyataan yang disampaikan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bahwa ternyata ada wanita beriman namun nasibnya berada di neraka karena suatu sebab perbuatan tertentu.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, "Nabi Shallallahu 'alahi wasallam pernah menyampaikan khotbah pada saat terjadi gerhana. Beliau berkata, "Saya melihat neraka dan saya melihat kebanyakan penghuninya adalah wanita." (HR. Bukhari Muslim).
Dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Wahai kaum wanita, bersedekahlah, karena sesungguhnya saya melihat kebanyakan penghuni neraka adalah kalian. Kemudian seorang wanita bertanya, 'Kenapa demikian, wahai Rasulullah?' Beliau menjawab, 'Karena kalian banyak melaknat dan tidak menaati suami." (HR. Bukhari Muslim).
Hadis ini tidak bertentangan dengan hadis yang menerangkan bahwa setiap laki-laki penghuni surga memiliki pasangan lebih dari satu. Karena kaum wanita yang kebanyakan masuk neraka adalah wanita dari keturunan anak Adam, sedangkan pasangan bagi penghuni surga adalah bidadari-bidadari yang bermata jeli.
Kaum wanita sedikit sekali menjadi penghuni surga karena mereka dikalahkan oleh hawa nafsunya, kecenderungannya terhadap dunia, dan kurang sempurnanya akal mereka, sehingga mereka tidak bisa mengetahui keagungan akhirat dengan "burhan/ cahaya" di hatinya. Kemudian mereka meninggalkan amalan akhirat, condong pada kehidupan dunia dan hiasannya. Itulah penyebab terkuat yang menjadikan kebanyakan wanita masuk neraka dan sedikit di antara mereka yang masuk surga.
Wanita juga menjadi penyebab utama kaum laki-laki terlena oleh kehidupan dunia dan melupakan kehidupan akhirat. Wanita memiliki hawa nafsu yang dapat menarik laki-laki untuk condong kepadanya dan meninggalkan akhirat.
Di samping itu, kebanyakan wanita berpaling dari amalan-amalan akhirat. Kendati demikian, di antara mereka juga terdapat wanita-wanita salehah yang senantiasa melaksanakan ketentuan dan syariat Allah, sehingga Allah memasukkannya ke surga. Bahkan, di antara wanita ada yang mendahului laki-laki masuk surga. Wallahu a'lam.
Referensi:
DR. Umar Sulaiman Al-Asyqar, Al-Jannah Wa An-Nar, 2002: 83-84).