Beauty: Wahai Generasi Cantik, Minumlah Air Putih yang Banyak Sebelum Dilarang!
Oleh: Novitasari Mustaqimatul Haliyah
(Sebulan setelahnya, Jum'at, 17 Januari 2019 Allahuyarhamah meninggal dunia)
Hari ini aku
menjalani rawat inap lagi. Entah sudah ke berapa kali aku masuk rumah sakit.
Kini aktivitasku tidak gesit seperti dahulu, tetapi aku masih saja
cantik.
Setelah diuji
Tuhan Yang Maha Pengasih dengan sakit gagal ginjal kronis, justru aku menjadi
wanita yang semakin tangguh dalam menghadapi ujian-Nya. Meski tidak gesit lagi,
tapi aku masih cantik. Anggun dan cantik sekali malah, begitu kata suamiku.
Aku bersyukur
memiliki suami yang sangat sabar menerimaku apa adanya. Bahkan, ia tetap
menjadi kekasih yang suka mengajakku jalan-jalan. Terutama mengajakku menonton
film di bioskop yang sarat pendidikan.
Ia berprofesi
sebagai guru SD, dan aku lulusan sastra di salah satu kampus negeri Surakarta.
Jadi tidak heran apabila kami punya kesukaan yang sama, yakni mendaras film dan
mendiskusikan kelebihan dan kekurangannya.
Hidupku tetap indah,
meski dua kali sepekan harus menjalani cuci darah. Rutinitas cuci
darah tak membuatku lelah dan kalah, apalagi menyerah pasrah. Hanya saja, aku
menyesal tak mampu lagi minum banyak, termasuk banyak minum air putih.
Saat masih
remaja dan belum mengalami penyakit gagal ginjal, aku suka sekali dan rajin minum air putih.
Terutama setelah berolahraga, aku bisa menghabiskan air putih sebanyak dua
liter. Belum ditambah satu botol lagi yang selalu aku bawa kemana-mana setiap
harinya.
Sayang, hari
ini aku tak boleh lagi minum banyak air putih. Bila melanggarnya aku akan sesak
napas seperti saat ini karena perut dan dadaku penuh air yang tidak bisa "diterima" oleh ginjalku yang sudah rusak.
Kerusakan pada
ginjalku disebabkan karena dahulu aku mencoba minuman kemasan selain air putih yang
katanya dapat mengembalikan stamina setelah berolahraga dan beraktivitas. Setelah mencobanya aku
kecanduan sampai setiap hari minum minuman itu.
Puncak
kecanduannya pada saat aku menjalani les tambahan selama satu tahun untuk sukses UN SMA hingga pulang
menjelang magrib. Aku tidak tahu ternyata minuman-minuman tersebut tidak boleh
dikonsumsi secara rutin.
Pada saat itu aku
seolah “melupakan” air putih yang sebenarnya sudah terbukti membuat diriku
tangguh, gesit, bugar dan tahan cantik. Air putih atau air mineral memberi
banyak manfaat kepadaku, tetapi aku tergoda dengan minuman yang dikemas dan diiklankan di televisi dengan sangat menarik.
Seharusnya
dahulu aku tetap menjadikan air putih sebagai minuman utamaku. Namun begitu,
semua sudah terjadi. Tak boleh terlalu menyesali itu. Aku harus terus merasa cantik hingga ajal menjemputku.
Generasi Cantik
Pengalamanku di
atas harus tersebar pada generasiku dan bahkan jauh sesudahku. Ya, generasi perempuan milenial yang berparas cantik.
Generasi cantik ini diharapkan menjadi generasi emas untuk meningkatkan indeks angka kebahagiaan
bangsa. Lebih dari itu, generasi cantik mampu meningkatkan produktivitas bangsa. Serius, saya tidak bercanda!
Coba diperhatikan, banyak pemudi generasi cantik yang beraktivitas muamalah, seperti di BukaLapak, dan lainnya. Aktivitas muamalah mereka menunjukkan kemandirian, keberdayaan, dan kreativitas dalam mempertahankan kedaulatan, kebahagiaan dan produktivitas bangsa.
Generasi cantik tumbuh berkembang bersamaan dengan kecanggihan zaman. Pada zaman serba modern ini, generasi cantik milenial dihadapkan pada tantangan yang beragam. Di satu sisi produktivitas mereka difasilitasi dengan perkembangan modern. Di sisi lain generasi cantik dapat terhambat produktivitasnya lantaran gagal mempertahankan kebugarannya.
Coba diperhatikan, banyak pemudi generasi cantik yang beraktivitas muamalah, seperti di BukaLapak, dan lainnya. Aktivitas muamalah mereka menunjukkan kemandirian, keberdayaan, dan kreativitas dalam mempertahankan kedaulatan, kebahagiaan dan produktivitas bangsa.
Generasi cantik tumbuh berkembang bersamaan dengan kecanggihan zaman. Pada zaman serba modern ini, generasi cantik milenial dihadapkan pada tantangan yang beragam. Di satu sisi produktivitas mereka difasilitasi dengan perkembangan modern. Di sisi lain generasi cantik dapat terhambat produktivitasnya lantaran gagal mempertahankan kebugarannya.
Kebugaran dan
kesehatan tubuh menjadi faktor penting untuk menggapai kemajuan dan
kebermanfaatan. Sayangnya, banyak pemudi generasi cantik lupa dengan hal
tersebut. Generasi cantik boleh saja mengikuti gaya modernitas, tapi jangan
sampai melampaui batas.
Air putih dan
olahraga harus menjadi perhatian utama. Jangan sampai aktivitas modern dan produk
makanan dan minuman yang memanjakan dapat melupakan generasi cantik dari
pentingnya berolahraga dan meminum air putih yang banyak. Sebab, generasi perempuan milenial masih akan tetap terlihat dan merasa syantik bila rajin berolahraga dan minum air
putih yang banyak. InsyaAllah. Ingat ya, diawali dengan basmalah saat meminumnya agar selalu bernilai ibadah. Aamiin. 😊
0 comments:
Post a Comment