CINTAKU UNTUKMU

Hanya satu cintaku di dunia ini
Hanya satu pula harapku
Hanya ada satu bintang
Yang slalu menghiasi malamku
Dan hanya satu bunga
Yang slalu bersemi di hatiku
Itu engkau!!!
Engkaulah pangeran
Yang slslu hadir disetiap tidur lelapku
Engkaulah cahaya hatiku
Kau terangi gelapku
Hapuskan semua kesedihanku

Aku cinta padamu
Dimanapun kuberada
Dan di setiap waktuku
Meski selmanya kau takkan pernah tau
Rasa cintaku padamu
Meskiun jua kita takkan pernah bersatu
Namun, cintaku slalu untukmu
Kan kupertahankan cinta ini
Untukmu selalu
Hingga akhir hayatku

Tertanda: 3 Februari 2009

0 comments

Dalam Malam

Dalam heningnya malam
Dingin merangkulku

Desiran angin seolah mengingatkanku
Akan sesuatu
Apa itu…………….?

Aku tak tau

Tahta bintang seakan tersenyum
Menyambut ketulusan dalam jiwa
Mengerat untaian permata
Dalam cakrawala malam


Mata terpejam
Lalu Engkau datang dalam tidur lelapku
Bisikkan ayat-ayat ketulusan di telingaku
Hingga buatku terjaga

Kubasuh air ke tubuhku
Kain putih membelitku

Kkubersujud dalam singgasana sunyinya malam
Tengadahkan telapak tangan
Mengagungkan kebesaran-Mu
Panjatkan doa dan istighfar


Tertanda: 23 Februari 2009

0 comments
Labels: , ,

NGGAK GALAU, NGGAK EKSIS!

“Jadi remaja kudu galau! Nggak galau, nggak eksis.”
Lhoh, kok begitu? Eitz, tunggu dulu remaja! Jangan berkerut-kerut dahinya, nanti cepet keriput, lho. Mau? Usia remaja merupakan usia yang indah penuh gairah. Namun, usia remaja juga merupakan usia yang rentan dengan ketidakpastian dan mudah terombang-ambing. Masa muda pun bisa menjadi tolok ukur eksistensi ketika nanti telah dewasa. Ibarat pisau, makin diasah makin tajam dan berkilauan. Pisau itu akan lebih sering digunakan dari pada pisau yang tumpul, bukan? Nach, inilah analogi eksistensi ini. Lantas apa hubungannya dengan galau?
Menurut KBBI, kegalauan merupakan pikiran yang kacau tidak karuan. Makna yang terkandung adalah negatif. Namun, mari kita positifkan makna tersebut bahwa pengertian galau remaja adalah memikirkan dan mengkhawatirkan suatu permasalahan dalam kehidupan. Tidak berhenti sampai di sini, namun kita perlu melakukan pergerakan dan gebrakan yang positif untuk menyelesaikan masalah tersebut. Memberi solusi, tidak hanya menggalau tak jelas.
Remaja!
Ingat bahwa kelak nanti kita ditanya, untuk apa usia remaja kita gunakan? Nach, maka dari itu saatnya kita menggalau dan melakukan pergerakan, memberi kontribusi untuk agama Islam yang diridhoi oleh Allah SWT. Coba kita tengok kondisi remaja Indonesia sekarang ini yang carut-marut. Tidakkah kalian merasa galau akan kondisi tersebut? Remaja yang tak karuan, hidupnya cenderung meniru-niru orang Barat, berbuat cabul, bertabaruj, free sex, gaya hidup anak punk, miskin ilmu agama, gak pernah ngaji lagi. Astaghfirulloh, sungguh sangat merugi.
Tidakkah kalian galau? Mari kacaukan pikiran kita dengan hal yang positif, membuat jejak di usia belia ini. Ukir perjuangan di jalan dakwah yang dirahmati, agar hidup lebih bermanfaat. Jangan biarkan kekacauan ini terus berkelanjutan, karena kalau hal ini dibiarkan, kapan Islam akan jaya?
Umat muslim itu ibarat bangunan, harus saling menguatkan. Bila ada satu yang runtuh, maka yang lain juga akan runtuh. Umat muslim juga ibarat satu tubuh. Apabila ada bagian tubuh yang sakit maka yang lain akan ikut merasakan sakitnya. Dalam buku New Quantum Tarbiyah yang ditulis oleh Ustadz Sholihin Abu Izzudin, mengungkapkan tentang The Broken Windows Theory, ”Bila ada sebuah kaca rumah yang dipecahkan dan dibiarkan, maka akan ada kaca-kaca rumah-rumah lain yang juga hancur.” Maka, kita benar-benar harus bergerak, membenahi diri dan berdakwah agar generasi muslim berjaya.
Mari kita dendangkan nasyid “JEJAK” sejenak:
Kami adalah tentara Allah
Siap melangkah menuju ke medan juang
Walau tertatih kaki ini berjalan
Jiwa perindu syahid tak akan tergoyahkan

Wahai tentara Allah bertahanlah
Jangan menangis walau jasadmu terluka
Sebelum engkau bergelar syuhada
Tetaplah bertahan dan bersiap-siagalah
Wahai remaja muslim, tentara Allah! Ayo, kita bersama-sama bergandeng tangan menapaki perjuangan dakwah hingga akhir hayat! Tegakkan syariat Islam. Kawan muda, gunakan waktu kita untuk hal-hal yang positif. Jangan terpengaruh pergaulan remaja saat ini, karena akan menjerumuskan dirimu dalam lembah kenistaan. Berkumpul dengan orang-orang sholeh lebih menenangkan, bukan? Terus melangkahkan kaki menuju jalan dakwah, niat dengan kaffah karena Allah semata, menghiasi masa muda dengan penuh makna, agar kelak menjadi berguna bagi agama, orangtua, nusa dan bangsa. Aamiin.
Oleh: Novitasari Mustaqimatul Haliyah

0 comments

Ubah Mindset Kita!

Kadang kita berfikir, “Huh, alangkah membosankan mata kuliah ini. Ngantuuuk, pusing, susaaah. Masuk kuping kiri, keluar kuping kanan .”
Ayo ubah cara pandang kita, kawan! Semuanya tidak ada yang sulit, tidak ada manusia yang bodoh. Yang membedakan antara manusia satu dengan manusia yang lain adalah seberapa keras usaha kita dalam mempelajari ilmu. Tidak ada satu mata kuliah yang sulit dan tidak berguna. Yang ada hanyalah baying-bayang kita, kemalasan dan ketakutanlah yang membuat orang merasa bosan mempelajari ilmu pengetahuan.
Tanamkan pada diri kalian bahwa kalian, “BISA”. Janganlah berfikir kalau kalian tidak bisa. Pikiran adalah magnet kawan. Jadi jangan sekali-kali berfikir kalian tidak bisa. Bila fikiran sudah mengklain tidak bisa maka sel-sel otak akan bereaksi, dan kalian benar-benar tidak bisa. Berusahalah berfikir positif! Karena pikiran yang positif ternyata juga memperpanjang usia kita. Berfikir positif membuat tubuh sehat, fikiran fresh dan tidak mudah stress.
Semua orang pasti ingin sukses dalam segala bidang. Kesuksesan pun hanya bisa diraih apabila kita berfikir positif dan berani menatap atau menantang dunia, berfikir out of box. Kebanyakan dari kita ingin sukses tapi takut menjadi sukses. Lalu apa yang terjadi? Kita hanya berpangku tangan menunggu hujan emas, tanpa menjemput kesuksesan itu dengan kerja keras. Kita telah terpasung oleh harapan-harapan kosong. Kesuksesan hanya menjadi angan-angan? RUGI BESAR!!! GULUNG TIKAR! Lantaran ketakutan menghadapi kesuksesan, rela menjadi sampah Negara.
20 Oktober 2011

0 comments
Labels: ,

Muslimah Disayang Rasulullah? Yuuks!

Menjadi muslimah yang disayang Rasulullah itu wajib. Menjadi sholihah itu harus! Memang mungkin sulit menjadi seorang wanita sholihah, namun kita harus selalu berusaha menjadi perhiasan dunia yang paling indah, yaitu menjadi wanita sholihah yang disayangi Rasulullah.
Beberapa waktu yang lalu, saya mengadakan kajian mandiri. Materinya diambil dari apa yang telah diutarakan oleh almarhumah Ustadzah Yoyoh Yusroh mengenai "Menjadi Muslimah yang Disayangi Rasulullah." Ok, bagaimana sich caranya biar kita dicintai oleh sang manusia sempurna pilihan Allah ini???
Wanita sebagai Faqihah Lidiiniha, seorang muslimah hendaknya faqih (paham) terhadap agamanya. Setelah itu ia harus mengamalkannya sesuai tuntunan Rasulullah. Muslimah juga harus selalu belajar dan memperkaya diri dengan terus belajar dari guru yang jujur, lewat kajian-kajian syar'i, dan tak lupa untuk menyampaikannya kembali. Ingat, Rasulullah pernah berpesan,"Sampaikanlah walau hanya satu ayat!" Dahulu kala banyak anggapan bahwa wanita itu tidak perlu belajar tinggi-tinggi, toh ujung-ujungnya juga di kasur, dapur dan sumur. Huft, saya paling tidak setuju dengan persepsi itu, sempit sekali pemikirannya. Memang kodrat muslimah itu berada di ranah 3Ur(Kasur, dapur, sumur) tadi, tapi bukankah seorang muslimah itu juga diwajibkan untuk menuntut ilmu? Apalagi seorang wanita atau muslimah itu merupakan madrasah pertama untuk anak-anaknya kelak. Seorang muslimah yang telah berkeluarga hendaknya mengupayakan kesuksesan dalam mendidik anak-anaknya. Yang belum berkeluarga pun seharusnya mempelajari bagaimana cara mendidik anak dalam Islam, karena ilmu tersebut fardhu 'ain, hukumnya sama seperti kalau mempelajari sholat, mempelajari wudhu, shoum, dan lainnya. Maka, muslimah itu harus cerdas dan terampil dalam segala hal.
Sebagai aktivis dakwah, kepedulian kita tidak hanya pada masalah eksternal tetapi juga masalah internal keluarga. Maka jangan melulu berdakwah untuk orang lain sedang keluarga dilupakan dan tidak dipedulikan.
Lalu terakhir yang ingin saya sampaikan yaitu mengenai naafi'ah fi taqyiiri biiatiha. Seorang muslimah harus selalu peduli dengan lingkungannya. harus selalu membuka mata dan telinga untuk mengetahui kondisi lingkungannya, berusaha menjadu unsur perubah dalam lingkungan, menjadi sosok inspiratif.

So, semangat kawaaaaan! Bismillah, ayooo jadi muslimah yang disayang Rasulullah!

Oleh: Novitasari Mustaqimatul Haliyah
Sumber: Kajian Mandiri melalui Bunga Rampai

0 comments

Aku Ingin Sekolah


Ini merupakan coretan dan gambaran dari anak-anak terlantar yang ingin sekali bersekolah. Tetapi keadaan hanya memungkinkan mereka gigit jari dan meluapkan keinginannya dalam bentuk coretan sederhana ini.
Lihat diri kita, kawan!
Kita telah mendapatkan fasilitas gratis dari orangtua kita untuk bisa mengenyam pendidikan, untuk bisa duduk di bangku sekolahan dan kemudian akan dikenal dengan kaum intelek. Namun apa yang sesungguhnya terjadi? Sekolah hanya menjadi ajang karena gengsi. Sekolah hanya dipakai untuk ajang penghambur-hamburan uang. Sesungguhnya, kau telah merampas hak milik mereka yang berkeinginan tinggi unttuk sekolah. Karena apa? Karena kita tak pernah serius sekolah.

Banyak dari mereka yang susah payah membiayai sekolah mereka, banting tulang kesana-kemari. Sementara kita sudah dibiayai, malah berpangku tangan tidak serius dalaam belajar. Ayo mulai berfikir kawan!
Sesungguhnya kita punya banyak kesempatan untuk menolong mereka. Dengan kita belajar serius, lulus, dan kita ciptakan lapangan pekerjaan baru untuk orangtua-orangtua mereka agar bisa membiayai sekolah anak-anaknya.

Oleh: Novitasari Mustaqimatul Haliyah

0 comments
Labels:

Kini

Ternyata engkau menyadari.
Ternyata engkau mengerti.
Aku kira selama ini, engkau hanya berpura-pura mengerti.
Aku kira selama ini, engkau hanya berlagak memahami.


Kini aku yang mulai tak mengerti tentang gejolak itu.
Tiba-tiba api itu membara, melejit bak loncatan bunga api dalam listrik.

Kini aku yang buta...
Kini aku yang tak tahu diri...
Maafkan aku yang telah menlukai
Maafkan lidah ini...
Aku tak bermaksud,
Aku keceplosan
Mungkin itu luapan hati
Atau mungkin juga luapan emosi...




Oleh: Novitasari Mustaqimatul Haliyah

0 comments
 
Lautan Tintaku © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters