Labels: ,

Rentetan Puisi dalam Kagum

Bolehkah aku menagumimu seperti pipit mengagumi elang?
Meski kutahu, meraihmu adalah sebuah kemustahilan...
Namun gejolak rona pink itu terus menyebar bak virus yang berjalan dengan kecepatan cahaya...
3 x 108 m/s

Tanpa ragu, virus-virus itu merasuk dalam DNA-DNA dan kromosom-kromosom dalam tubuhku.
Tak bisa lagi terhindarkan,
karena DNA baru telah terbentuk dan begitu melekat, 
erat...
Aku terjebak dan terkungkung dalam bahagia...


_oo_


Aku mengagumimu, sungguh tak dapat terbendung lagi.
Sayang, tak hanya aku yang menjadi secret admirer-mu.
Mereka, mereka, mereka dan mereka itu,
selalu berjuang untuk memperoleh perhatianmu dengan pesona tiada tara
Lalu aku???
Aku hanyalah si cebol yang merindukan rembulan.
Tak punya apa-apa...
Lalu apa aku bisa? :'(

"Bisa apa?"
Aku pun tak tahu.
Terlalu berhargakah dirimu untukku hingga aku meronta?

_oo_

Telaga Sarangan, 15 September 2012

0 comments:

 
Lautan Tintaku © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters