Labels:

Laporan Perjalanan di Taman Wisata Taru Jurug

Pada hari selasa, 21 Agustus 2012 kemarin saya bersama keluarga besar mengadakan tamasya lebaran ke Taman Wisata Taru Jurug. Tidak diduga pengunjung di sana sangat banyak, puluhan ribu orang mungkin, baik dari dalam kota maupun dari luar kota seperti keluarga kami. Keadaan ini sangat berbeda ketika di hari-hari rutin, bukan hari-hari libur lebaran. Kalau di hari-hari libur lebaran paling-paling pengunjungnya hanya 5-10 orang. Bahkan kadang tidak ada sama sekali. 

Kami memasuki kawasan Taman dengan merogoh kantong Rp 10.000,00/orang. Sangat mahal menurut ukuran mahasiswi seperti saya. Karena menurutku Taman Wisata Taru Jurug kurang update. Binatang-binatangnya banyak yang tidak terurus, bahkan beberapa bulan yang lalu sempat terdengar bahwa singa di kebun binatang itu lepas dari kandangnya dan menerkam dua ekor unta. Saya tidak tahu kesalahan siapa ini? Diduga harimau itu sedang lapar. Apa karena tidak diberi makan atau diberi makan namun tidak mengenyangkan? Ya sudahlah itu urusan mereka yang bekerja di taman kebun binatang tersebut. Yaach, saya harap sich ada perbaikan di kebun binatang tersebut. Ada kenaikan harga masuk, tapi juga harus diimbangi dengan sarana dan prasarana yang seimbang dong.

O,ya balik lagi ke pokok bahasan utama. Pengunjung-pengunjung itu semuanya sangat antusias untuk melihat berbagai macam binatang yang dipelihara di kebun binatang tersebut. Antusiasme mereka terlihhat ketika banyak yang mengantri untuk menaiki gajah. Eh, jadi teringat kunjunganku bersama teman-temanku ke Taman Wisata Taru Jurug tahun kemarin, kami berkenalan dengan gajah mungil yang ada di sana, namanya Manohara. Konon katanya, gajah itu diberi nama Manohara karena pada waktu itu gencar-gencarnya berita tentang selebriti yang sedang naik daun, Manohara. Hihi...lucu yach? 

Ah, kenapa saya tidak fokus gini, sich. Balik lagi ke bahasan utama. Selain antusiasme pengunjung dicerminkan ketertarikan untuk menaiki gajah, mereka juga sangat tertarik melihat-lihat binatang langka yang ada di sana, pada celingak-celinguk, eeeh ternyata kandangnya kosong. Mengecewakan, saya sendiri juga sangat kecewa. Kebun binatang yang luas dan banyak pengunjungnya kok binatangnya kurang. Kalau dibandingkan dengan kebun binatang di Gembira Loka, Yogjakarta sangat jauuuh. Hehe...

Emm...kami berkeliling-keliling memutari kebun binatang tersebut. Rasanya penuh sesak, panas dan gerah meski banyak pohon di sana, tapi tetap saja oksigennya tidak seimbang dengan manusia-manusia yang berseliweran di sana. Lalu kami memutuskan untuk segera keluar dari tempat itu dan menambah energi dengan makan di warung ayam lunak di depan taman tersebut. Selepas itu kami pulang. Eh, iya handphoneku sempat ilang waktu itu, dan kena semprot dech ma ibu. Tapi, Allah masih menolongku, handphoneku aman berada di tasku. Alhamdulillah.

Kami memutuskan naik bus harta sanjaya. Kali ini saya benar-benar naik pitam. PP Jurug-Masaran biasanya Rp 3000,00 eh kami ditarik sama kondekturnya Rp 5000,00/orang. Jelas saya langsung protes. Terjadi adu debat yang seru antara saya dan kondekturnya. Dan semua mata memandang. Berbagai macam pertanyaan bermunculan, "Sejak kapan BBM naik? Saya tadi pagi naik bus, masih Rp 3000,00 kok sekarang jadi Rp 5000,00? Mau saya laporkan ke atasan Bapak mengenai hal ini?" Waah perdebatan sangat seru sekali dan ternyata yang mendebat tidak hanya saya, penumpang di depan-depanku juga mendebat membelaku. Untung saja tidak ada wartawan waktu itu, kalau ada bisa terkenal nanti saya.

Ya sudah ini laporan perjalanan yang tak terlupakan bagi saya. Hihi ^_^

0 comments:

 
Lautan Tintaku © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters