Labels: , , ,

Semoga Allah Segera Membuatmu Terjaga

Kegagalan merupakan kata benda yang dibenci oleh kebanyakan orang, begitu pula denganku. Dadaku sesak bukan main, seolah oksigen di bumi ini habis. Jiwaku seolah-oleh ingin melayang dan airmataku sudah tak bisa dibendung lagi, berderailah sudah. Kubiarkan airmata ini mengalir begitu saja dan tubuhku terjerembab, muak terhadap kegagalan yang aku alami. Luka.
Tahukah kau kegagalan yang aku alami? Aku gagal untuk menjagamu wahai sahabatku. Aku bukanlah sahabat yang layak kau sebut "SAHABAT." Kata itu terlalu indah untuk kau sandangkan padaku yang tak pernah bisa menjagamu dengan baik. 
Aku tak berteriak ketika kau hampir tertabrak. Aku tak mengingatkanmu ketika kau hampir terjerambab. Aku tidak menarikmu ketika kau terperosok. Aku tidak pernah bisa menjadi sahabat yang baik untukmu. Bukankah sahabat yang baik itu, selalu mengingatkan sahabatnya dari keburukan.
Aku muak dengan diriku sendiri. Aku juga muak ketika kau bahagia dalam kubangan dan aku tak bisa mengeluarkanmu dari kubangan yang fana' itu. Aku benci ketika kau tersenyum dalam angan-angan dan aku hanya bisa termenung. Aku benci ketika semua itu terjadi dan aku hanya diam saja membiarkanmu terjerumus dalam kemaksiatan. Sahabat macam apa aku ini? Sahabat macam apa? Macam apa?
Aku semakin muak dan marah saat aku tahu kamu bahagia, tersenyum, dan tertawa dalam lubang fana' yang penuh dengan angan-angan menyesatkan itu dan aku tak bisa menyadarkanmu dari mimpi angan-angan itu. Aku sudah berusaha dan selalu berusaha, namun semua usahaku sia-sia saja. Aku tetap tidak bisa membuatmu terjaga, tidak bisa membuatmu tarsadar kembali. Aku bingung, aku sungguh sangat tersiksa dengan perasaanku sendiri, karena aku tak bisa mengeluarkanmu. Aku jahat, aku tak berguna, mungkin semua itu telah mendarah daging dalam hidupmu hingga sulit bagiku untuk melakukan semua itu. Ini semua mungkin salahku. Kenapa penyesalan itu selalu datang di akhir? Dadaku sungguh sangat sesak menerima kenyataan bahwa kau bahagia dalam kemaksiatan.
Yang bisa kulakukan saat ini hanya berdoa, kawan. Berdoa agar kau segera tersadar, dan terjaga dari tidur lelapmu. "Ya Allah, jaga sahabatku. Buatlah ia terjaga dan kembali meniti di jalan-Mu. Aamiin."

0 comments:

 
Lautan Tintaku © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters