Labels:

Gara-Gara Galon (episode 2)

Kebutuhan air minum bagi semua makhluk hidup adalah kebutuhan yang sangat urgen, kebutuhan pokok yang tidak terbantahkan lagi kepentingannya. Apalagi tubuh kita 80% adalah air. Dalam sehari kira-kira kita butuh air sekitar satu liter. Kebutuhan air dalam tubuh harus terpenuhi dengan baik, kalau tidak akan menimbulkan masalah tersendiri, bisa dehidrasi dan menimbulkan kematian. 

Di Kost Lestari ada kisah unik tentang air dan galon. Kalian sudah tahu apa itu air dan apa itu galon, seperti yang telah saya jelaskan pada tulisan saya "Gara-Gara Galon" yang pertama. Para akhwat-akhwat itu mulai kebingungan, matahari yang terik membakar tubuh mereka, tenggorokan mereka pun kini kering kerontang. Telepon sana dan telepon sini, selalu tidak ada respon kalaupun ada respon, selalu mengecewakan. Jadi teringat kisahnya sahabat waktu perang tentang itsar, mendahulukan saudaranya. Kayaknya kalian semua juga sudah pada tahu kisahnya kan? Tapi tidak ada salahnya saya mengulas kembali kisah ini di blog saya ini. Begini ceritanya, pada suatu peperangan ada seorang keponakan yang hendak memberikan air minum kepada pamannya yang sedang sekarat, lalu pamannya itu mendengar orang sedang kesakitan, pamannya itu menyuruh keponakannya untuk memberikan air minum kepada orang itu. Lalu setelah keponakan itu menemuka orang yang merintih kesakitan itu, orang yang merintih kesakitan itu mendengar orang yang merintih kesakitan lagi, lalu meminta keponakan orang pertama tadi untuk memberikan air minum kepada orang yang kesakitan kedua. Berlarilah anak itu, dan setelah itu diberikan minum, ia kembali kepada pamannya dan pamannya ternyata sudah meninggal. Subhanallah sekali, sikap mendahulukan saudaranya sampai harus mengorbankan nyawanya sendiri. Keren.

Berbeda dengan kisah gokil yang disajikan dalam film "Gara-Gara Galon" yang diputar pada suatu acara, saya lupa. Ceritanya seperti ini, ada sebuah kost. Kost itu mempunyai harta sangat berharga, sudah bisa ditebakkan apa? Yupz, GALON. Namun, harta karun di dalamnya ternyata tidak ada, habis. Satu kost itu saling bertengkar karena tidak ada setitik air yang bisa membasahi kerongkongan mereka. Bahkan dikisahkan pula terjadi pembantaian masal gara-gara Galon. Konon katanya, tidak ada satu pun orang yang mau mengisi galon tersebut, sehingga salah satu anggota kost tersebut melakukan tindak pembantaian terhadap teman-temannya, pembunuhan masal. Wah, kalau kisah ini mah sangat lebai. Yang bikin film lebai buanget.

Hmm...kalau menurut perkiraan sich juga bakalan ada peristiwa seperti itu. Air mahal, karena air bersih sulit untuk dicari. Apalagi sekarang ini banyak yang jual air gunung keliling. Lantas bagaimana ya agar tidak terjadi kisah seperti kisah yang kedua? Ada solusi? Ini masalah serius lho...

0 comments:

 
Lautan Tintaku © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters