Labels:

Gara-Gara Galon (episode 2)

Kebutuhan air minum bagi semua makhluk hidup adalah kebutuhan yang sangat urgen, kebutuhan pokok yang tidak terbantahkan lagi kepentingannya. Apalagi tubuh kita 80% adalah air. Dalam sehari kira-kira kita butuh air sekitar satu liter. Kebutuhan air dalam tubuh harus terpenuhi dengan baik, kalau tidak akan menimbulkan masalah tersendiri, bisa dehidrasi dan menimbulkan kematian. 

Di Kost Lestari ada kisah unik tentang air dan galon. Kalian sudah tahu apa itu air dan apa itu galon, seperti yang telah saya jelaskan pada tulisan saya "Gara-Gara Galon" yang pertama. Para akhwat-akhwat itu mulai kebingungan, matahari yang terik membakar tubuh mereka, tenggorokan mereka pun kini kering kerontang. Telepon sana dan telepon sini, selalu tidak ada respon kalaupun ada respon, selalu mengecewakan. Jadi teringat kisahnya sahabat waktu perang tentang itsar, mendahulukan saudaranya. Kayaknya kalian semua juga sudah pada tahu kisahnya kan? Tapi tidak ada salahnya saya mengulas kembali kisah ini di blog saya ini. Begini ceritanya, pada suatu peperangan ada seorang keponakan yang hendak memberikan air minum kepada pamannya yang sedang sekarat, lalu pamannya itu mendengar orang sedang kesakitan, pamannya itu menyuruh keponakannya untuk memberikan air minum kepada orang itu. Lalu setelah keponakan itu menemuka orang yang merintih kesakitan itu, orang yang merintih kesakitan itu mendengar orang yang merintih kesakitan lagi, lalu meminta keponakan orang pertama tadi untuk memberikan air minum kepada orang yang kesakitan kedua. Berlarilah anak itu, dan setelah itu diberikan minum, ia kembali kepada pamannya dan pamannya ternyata sudah meninggal. Subhanallah sekali, sikap mendahulukan saudaranya sampai harus mengorbankan nyawanya sendiri. Keren.

Berbeda dengan kisah gokil yang disajikan dalam film "Gara-Gara Galon" yang diputar pada suatu acara, saya lupa. Ceritanya seperti ini, ada sebuah kost. Kost itu mempunyai harta sangat berharga, sudah bisa ditebakkan apa? Yupz, GALON. Namun, harta karun di dalamnya ternyata tidak ada, habis. Satu kost itu saling bertengkar karena tidak ada setitik air yang bisa membasahi kerongkongan mereka. Bahkan dikisahkan pula terjadi pembantaian masal gara-gara Galon. Konon katanya, tidak ada satu pun orang yang mau mengisi galon tersebut, sehingga salah satu anggota kost tersebut melakukan tindak pembantaian terhadap teman-temannya, pembunuhan masal. Wah, kalau kisah ini mah sangat lebai. Yang bikin film lebai buanget.

Hmm...kalau menurut perkiraan sich juga bakalan ada peristiwa seperti itu. Air mahal, karena air bersih sulit untuk dicari. Apalagi sekarang ini banyak yang jual air gunung keliling. Lantas bagaimana ya agar tidak terjadi kisah seperti kisah yang kedua? Ada solusi? Ini masalah serius lho...

0 comments
Labels: ,

Cemburuku Menggebu

Setiap insan yang pernah merasakan cinta pasti akan merasakan yang dinamakan cemburu. Itu pasti dan mustahil jika tidak. Bahkan Aisyah Ra yang terkenal sangat cerdas saja menjadi istri Rasulullah yang pencemburu dan cemburunya sangat mendalam. Saat Rasulullah menyebut-nyebut khadijah di hadapan Aisyah Ra, beliau (Aisyah Ra) sangatlah cemburu. Bahkan Aisyah Ra bertanya, "Kenapa Rasulullah selalu menyebut-nyebut Khadijah, sedangkan Rasulullah telah diberi yang lebih baik daripadanya." Lalu Rasulullah menjawab, ""Allah yang maha mulia dan Maha Agung tidak memberi ganti kepadaku dengan yang lebih baik daripadanya. Sungguh ia telah beriman padaku ketika banyak orang yang mengingkariku. Dia membenarkan aku, ketika banyak orang mendustakan aku. Dia menolongku dengan hartanya ketika banyak orang mengucilkan aku. Allah memberi rezeki padaku dengan anak-anaknya sementara aku tidak mempunyai anak dari para istriku yang lain." Cemburu memang sebuah fitrah, seperti cemmburu yang dimiliki Aisyah Ra pada Raasulullah. Aisyah Ra bukanlah membenci Khadijah ketika bertanya seperti itu, ia hanya cemburu karena cinta yang berlebih pada Rasulullah.

Seperti perasaanku saat ini. Aku sungguh sangat cemburu pada sesuatu yang amat aku cintai. Cemburu ini membuat hatiku sama sekali tidak tenang bahkan tiap malam aku selalu memikirkannya. Cemburuku ini hampir pada tahap cemburu yang parah, cemburu buta. Cemburuku ini sudah mendarah daging dalam hidupku, mungkin selamanya sampai aku mendapatkan apa yang aku cintai itu. Cemburuku terus mengejar-ngejarku, menyeruak dalam relung-relung hatiku. Aku bingung bagaimana cara mengatasinya. Aku sungguh sangat cemburu pada orang-orang sukses di luar sana, pada seorang hafidzah. Kau tahu, aku sangat ingin menjadi seorang hafidzah, aku ingin menjadi apapun yang aku mau seperti mereka yang telah sukses mewujudkan semua harapan-harapannya. Bagaimana ini? Aku harus bagaimana?

0 comments
Labels: ,

Rumahku Surgaku


Ayah ibu kami anakmu

Belahan jiwamu...
Kami permata hidupmu
Sebagai cahaya mata

Mahligai rumah tangga

Bahagia...
Lahir dari jiwa...
Tak lepas ujian dan cobaan Tuhan

Ia akan terpancar karena taat
Dan sifat takwa...
Rasa kasih dan sayang juga tanggung jawab
Itulah rumah tangga yang mendapat rahmat
Dan berkah Allah... 
Rumahku surgaku... 


Teringat lagunya Tazzaka "Rumahku Surgaku" ketika kukembali mengingat keluargaku. Keluarga yang kasih sayangnya melebihi apapun kepadaku.  Aku diperantauan merindukan sosok seorang ibu, ayah dan anggota keluarga yang lain. Aku sangat merindukannya, merindukan semua hal tentangnya. Merindukan ketika harus dimarahi karena bangun kesiangan, dimarahi karena tidak makan, dimarahi karena sholatnya telat, dimarahi karena terlalu sibuk mengerjakan tugas sampai larut malam, dan sebagainya. Rumahku benar-benar surga bagiku. Aku rindu akan keributan-keributan yang sering terjadi, pertengkaran karena harus rebutan remote control, rindu memarahi adikku yang sukanya liatin boyband yang paling saya benci, rindu kalau ngapa-ngapain mesti teriak-teriak kayak di waykambas aja. Aku rindu akan semuanya. Aku ingin kembali merasakannya, namun aku harus tetap di sini untuk menuntut ilmu. Ayah-Ibu, restui perjuanganku. Maafkan aku kalau selama ini anakmu banyak salah.
Huh, jadi meneteskan airmata. Cengeng buanget, sich aku ini. 

0 comments
Labels: ,

GALAU "Sang Juara"

Kata-kata "Galau" sekarang sedang naik daun, range-nya sedang tinggi, bahkan mungkin menempati urutan pertama. GALAU sedang menjadi trend senter dan juara masa kini. Semua orang pernah merasakan galau, tidak hanya sekali bahkan dalam waktu sehari bisa 4 sampai 5 kali, atau bahkan lebih dari itu, belasan atau pulihan kali mungkin, ya kalau dihitung-hitung.  Biasanya penyandang galau itu diderita oleh mahasiswa-mahasiswi, terbukti ada salah satu teman saya memasang status dan pertanyaan begini nich:

 hmm...

Ada anak" BM (Bidik Misi) g d grup ini???

iseng aj nih, mo nanya
klo anak BM nikah sebelum lulus boleh g?
aknkah beasiswanya lsg d cabut???
hehe...


Lucu sekali, yach? Dasar galauers. Di mana-mana kerjaannya menggalau terus, kayak tidak ada kerjaan lain aja. Tapi galau juga dibutuhkan, ding. Namun, galau dalam artian positif, lho ya. Misalnya, kalau tugas belum kelas padahal besok harus dikumpulkan, kita boleh galau tapi cara menyalurkan kegalauan itu harus dengan jalan yang lurus. Contoh: segera mengerjakan tugas tersebut. Eh, kalau lagi galau nich ya, pikiran pasti buntu dan bingung mau ngapain. Tenang, GALAU (God Always Listening and Understanding), serahkan saja semuanya pada Allah. Dia kan yang Maha Tahu. Allah akan selalu paham apa kebutuhan kita, keinginan kita dan suara hati kita. So, curahkan semua pada-Nya aja. Gampangkan?! Dengan begitu, hati akan merasa tentram dan nyaman. Damai selalu. Insya'allah.

0 comments
Labels: ,

Gara-Gara Galon

Pada suatu malam di sebuah kost yang ramai dipenuhi akhwat-akhwat cantik, terdengar suara ricuh disebabkan karena kegalauan yang memuncak. Mungkin kalau diibaratkan gunung berapi yang hendak memuntahkan isi perutnya, status kegalauannya sudah pada status "AWAS." Sangat berbahaya berada di sekitarnya. Hawanya pun mulai memanas. Mereka ribut sendiri, kalau diibaratkan kucing, mungkin seekor kucing yang hendak mencari pasangannya, mengaong-mengeeong. Kalau diibaratkan barang pecah belah, mungkin barang pecah belah yang  dilempar berbunyi "pyar-pyar."

Saya sempat bingung dan garuk-garuk kepala yang tidak gatal, "Kok bisa akhwat yang kelihatan anggun-anggun itu galau hanya gara-gara GALON." Ya... mereka galau gara-gara Galon. Iya kalian benar, GALON buat isi air minum itu, lho. Tahu kan?! Tahu tidak?! Hehe...maaf kalau penulis agak galak. Halah-halah, GALON-GALON, ada merk Aqua, Dzakia, Total, Utra, de es be... Mudheng tho?

Di kost yang amat lestari, karena memang kost dengan brand merk "LESTARI" yang terkenal lestari itu, dihuni oleh para akhwat galauers. Lagi-lagi galau yang tidak penting. Biasanya mahasiswi galau tentang nikah muda, eeeh ini galau hanya gara-gara GALON. Sehebat apa sich galon sampai mereka ribut dan ribet sendiri, sampai mau banting CPU dan komputer lagi (Ini mah galau stadium gawat darurat). Mereka sampai adu mulut, bertengkar sendiri-sendiri, perang, muter-muter, telp sana-telp sini. Hmm...jadi galau sendiri, dech melihat tingkah polah mereka. Hihi lucu... Ya sudah yach, ini tulisan juga gak penting, yang nulis mungkin juga sedang galau. GALON-GALON, kau membuat akhwat-akhwat pujaanku GALAU.

O, ya satu lagi ding. Tadi itu ada pangeran penghilang kegalauan gara-gara GALON. Pangeran itu benar-benar pahlawan bagi para akhwat kost LESTARI. Akhwat-akhwat itu terpana dan terpesona, bukan karena ketampanannya, bukan karena kantongnya yang tebal, bukan karena kesholehannya, bukan karena tingkah lakunya, tapi karena ia mengantarkan dua buah GALON untuk akhwat-akhwat tersebut. Haha...lagi-lagi gara-gara GALON.

0 comments
Labels: ,

SEMANGAT BARU!

Senyuman ku tak akan
Pernah luntur lagi
Singing all day long
Semangat ku tak akan
Pernah patah lagi
Dancing all night long

Wah, semester baru tentunya harus disapa dengan semangat dan senyuman yang baru agar lebih fresh. Uyee,,, berarti sudah naik tingkat nich. Semester tiga sudah mulai dipijak dan kini aku mempunyai adik-adik baru yang unyu-unyu, kayak aku pas tempoe dulue. hehe...jadi narsis sendiri. Sayangnya semester baru tidak kaya pas semester baru di SD. Kalau waktu SD, semester baru(kenaikan kelas) pasti dapat kelas baru, baju baru, tas baru, sepatu baru, dan juga teman yang baru. Asyiiiknyaaaa. Huft, sekarang yang baru apanya yach? Hmmm... SEMANGAT-nya! Yupz, kita harus selalu semangat kapanpun dan dimana pun. Setuju?

Kata kakak-kakak tingkat, di semester ini banyak mata kuliah yang menyeramkan. Huhf, apa iya? Jadi tidak sabar ingin berhadapan dengan makhluk mata kuliah yang menyeramkan itu. Pingin menghadapinya langsung, tentunya bersama teman-temanku juga. Hihi...bukannya tidak berani menghadapi sendiri, tapi lebih enak kan memang bersama-sama biar terlihat kompak dan lebih ringan. Bukankah pekerjaan yang berat bila dilaksanakan atau dikerjakan bersama-sama akan menjadi ringan? Iya tho, iya tho?

Yuk-yuuuk semangat berkutat dengan buku-buku kuliah yang usang dan tebel-tebel. Semangat juga melototi layar laptop berjam-jam mengerjakan tugas yang bejibun buanyaknya. Semangat mengejar asa dan impian bersama kawan. Semangat membantai soal-soal dan semangat menebar manfaat. Itu mah jargonnya JN UKMI UNS.


0 comments
Labels:

Kematian Sedang Mengintaimu

Sebuah kematian tidak akan pernah terelakkan dari kehidupan makhluk Allah. Itu semua telah ditakdirkan dan tak ada satupun makhluk Allah yang terlepas dari itu, bahkan malaikat Ijroil (malaikat penjabut nyawa) pun kelak juga akan merasakan mati. Semua makhluk-Nya tidak dapat menghindari sebuah kematian, karena hal ini telah ditakdirkan dan ditetapkan.


Setiap jiwa pasti akan merasakan mati. Dan sesungguhnya balasan atas kalian akan disempurnakan kelak pada hari kiamat. Barangsiapa yang diselamatkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh dia telah beruntung. Tidaklah kehidupan dunia itu melainkan kesenangan yang menipu.” (QS. Ali ‘Imran: 185)

Setiap jiwa pasti akan merasakan mati. Dan sesungguhnya balasan atas kalian akan disempurnakan kelak pada hari kiamat. Barangsiapa yang diselamatkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh dia telah beruntung. Tidaklah kehidupan dunia itu melainkan kesenangan yang menipu.” (QS. Ali ‘Imran: 185)

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanyalah pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemanangan. Kehidpan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya." (QS. Ali-Imran: 185).


Sebuah kematian adalah hal ghaib yang tidak diketahui manusia, hanya Allah yang mengetahui semuanya. Kedatangannya pun tidak bisa diduga-duga, tak ada satupun makhluk Allah yang bisa memperkirakannya. Kematian datang pada siapa saja, tidak pandang bulu, kapanpun dan dimana saja. 

"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh..." (QS An-Nisa:78).

"Katakanlah: Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran:154).

Tidak dapat disangka dan disangkal. Jangan mengira orang yang lebih tua lebih dahulu memperoleh kematiannya. Buktinya banyak, yang masih muda bahkan bayi pun memperoleh kematiannya. Oranng yang sakit menahun pun belum tentu meninggal terlebih dahulu dibanding dengan orang yang sehat bugar. Semua telah dicatat dan ditakdirkan oleh-Nya, maka dari itu kita wajib mempersiapkan bekal untuk menuju ke sana.


2 comments
Labels: , , ,

Semoga Allah Segera Membuatmu Terjaga

Kegagalan merupakan kata benda yang dibenci oleh kebanyakan orang, begitu pula denganku. Dadaku sesak bukan main, seolah oksigen di bumi ini habis. Jiwaku seolah-oleh ingin melayang dan airmataku sudah tak bisa dibendung lagi, berderailah sudah. Kubiarkan airmata ini mengalir begitu saja dan tubuhku terjerembab, muak terhadap kegagalan yang aku alami. Luka.
Tahukah kau kegagalan yang aku alami? Aku gagal untuk menjagamu wahai sahabatku. Aku bukanlah sahabat yang layak kau sebut "SAHABAT." Kata itu terlalu indah untuk kau sandangkan padaku yang tak pernah bisa menjagamu dengan baik. 
Aku tak berteriak ketika kau hampir tertabrak. Aku tak mengingatkanmu ketika kau hampir terjerambab. Aku tidak menarikmu ketika kau terperosok. Aku tidak pernah bisa menjadi sahabat yang baik untukmu. Bukankah sahabat yang baik itu, selalu mengingatkan sahabatnya dari keburukan.
Aku muak dengan diriku sendiri. Aku juga muak ketika kau bahagia dalam kubangan dan aku tak bisa mengeluarkanmu dari kubangan yang fana' itu. Aku benci ketika kau tersenyum dalam angan-angan dan aku hanya bisa termenung. Aku benci ketika semua itu terjadi dan aku hanya diam saja membiarkanmu terjerumus dalam kemaksiatan. Sahabat macam apa aku ini? Sahabat macam apa? Macam apa?
Aku semakin muak dan marah saat aku tahu kamu bahagia, tersenyum, dan tertawa dalam lubang fana' yang penuh dengan angan-angan menyesatkan itu dan aku tak bisa menyadarkanmu dari mimpi angan-angan itu. Aku sudah berusaha dan selalu berusaha, namun semua usahaku sia-sia saja. Aku tetap tidak bisa membuatmu terjaga, tidak bisa membuatmu tarsadar kembali. Aku bingung, aku sungguh sangat tersiksa dengan perasaanku sendiri, karena aku tak bisa mengeluarkanmu. Aku jahat, aku tak berguna, mungkin semua itu telah mendarah daging dalam hidupmu hingga sulit bagiku untuk melakukan semua itu. Ini semua mungkin salahku. Kenapa penyesalan itu selalu datang di akhir? Dadaku sungguh sangat sesak menerima kenyataan bahwa kau bahagia dalam kemaksiatan.
Yang bisa kulakukan saat ini hanya berdoa, kawan. Berdoa agar kau segera tersadar, dan terjaga dari tidur lelapmu. "Ya Allah, jaga sahabatku. Buatlah ia terjaga dan kembali meniti di jalan-Mu. Aamiin."

0 comments
Labels: , ,

BEDAH BUKU “NIKAH ITU TIDAK MUDAH” BY ASRI ISTIQOMAH


Kamis, 24 November 2011
Tempat: Ruang Seminar Gd III FSSR UNS

Masa muda adalah masa yang penuh dengan rona pink atau jingga-merah jambu. Masa-masa muda adalah masa yang menggebu-gebu untuk menyemai cinta, terutama pada lawan jenis. Rata-rata dari mereka selalu mendamba-dambakan sebuah pernikahan. Selalu ada keinginan yang dahsyat meledak-ledak tentang pernikahan dini apalagi seringkali di kampus diadakan kajian nikah dini oleh motor-motor penggerak penghalalan pacaran lewat nikah dini seperti ustadz Salim A. Fillah dan ustadz Faudzil Adzhim. Tak mengapa sich nikah dini, toh Aisyah Ra juga kan? Yach, asal punyai cukup bekal aja, sich untuk menuju ke sana.
Beginilah opini umum tentang pernikahan:
Wah, nikah itu enak yach? Bisa berduaan terus, ada yang nganter kemana-mana, ada tukang ojek gratisnya. Nikah itu bisa bikin kaya lho. Nikah itu bisa menghapus rasa galau dan nikah itu bikin hidup lebih hidup. Yes!
Pertanyaannya sekarang. Apa iya nikah seenak itu? Semudah itu? Segampang itu?
Nikah itu tak sekedar pernyataan, “Aku suka kamu dan kamu suka aku. Yuk, nikah!” Namun lebih dari itu.
Perhatikan!!!
Nikah itu tak sekedar romantisme belaka, karena nikah adalah pondasi terbentuknya masyarakat yang islami, kumpulan tanggung jawab, bagian dari tahapan kehidupan dan kadang-kadang nikah juga membawa masalah tersendiri apabila pelakunya tidak mempersiapkan diri dengan baik.
Nikah adalah pondasi terbentuknya masyarakat yang islami sebab lewat pernikahan kita diwajibkan membentuk keluarga yang samara, keluarga teladan yang bisa membimbing anak-anak kita nanti menjadi anak yang soleh-solehah. Jadi, harus dipikirkan matang-matang sebelum kita menginjak pada tahapan hidup yang penuh tanggung jawab ini agar kita bisa mempertanggungjawabkan dengan baik di hadapan Allah nanti.
Perlu banyak persiapan yang memang harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum menginjak ke jenjang pernikahan. Pertama adalah persiapan fisik, kita butuh fisik yang sehat dan bugar. Tahu sendiri kan kita nantinya tidak hanya mengurusi diri kita sendiri, tapi juga mengurusi anak orang. Kedua butuh persiapan fikri, harus punya pikiran yang sehat dan fresh, selain itu kita juga butuh ilmu tentang pernikahan. Masak mau nikah tapi tidak tahu caranya, tidak tahu bagaimana prosesi akad nikah dan sebagainya, ya memalukan dong. Ketiga butuh persiapan psikis, kesiapan mental kita saat menghadapi permasalahan-permasalahan yang nantinya akan berdatangan tak diduga-duga ketika sudah menjadi suami-istri. Keempat, kita butuh persiapan ruhiyah. Dalam sebuah pernikahan, kita dituntut untuk menciptakan keluarga yang berlandaskan islam yang kukuh untuk menciptakan generasi-generasi tangguh. Majunya masyarakat kan dimulai dari sebuah keluarga. Kelima, kita butuh persiapan finansial. Tidak lucu dong, sudah nikah tapi masih nodong ortu. Kelima, kita butuh persiapan skill. Terutama untuk calon istri, menjadi seorang istri harus bisa skill-skill tertentu, misalnya masak, membersihkan rumah, atau yang lainnya agar suaminya senang.
Selain persiapan-persiapan yang telah dijabarkan, ada persiapan juga yang perlu dipersiapkan selepas honeymoon. Wuuuu, honeymoon, kedengaran romantis. Hust, masih kecil dilarang ngintip-ngintip! Kita perlu membuat kesepakatan dengan pasangan kita nanti, di mana nanti tempat tinggal setelah menikah, keuangannya bagaimana, hak suami-istri bagaimana, harus memahami perbedaan karakter, boleh tidak istri berkarir di luar rumah, soal mertua, lalu saat mempunyai anak, dan sebagainya itu perlu dibicarakan baik-baik agar tidak menyesal dikemudian hari. Aneh kan kalau awalnya setuju menikah, lalu tiba-tiba sang Istri ingin bekerja di luar rumah dan suami ternyata tidak mengizinkan. Penyesalan istri maupun suami akan datang silih berganti dan ini akan membuat rumah tangga tidak harmonis lagi.
Closing statement-nya sekarang adalah focus persiapkan diri kita karena nikah tidak hanya di dunia tetapi juga pernikahan di akherat untuk membangun keluarga samara.

0 comments
Labels:

Laporan Perjalanan di Taman Wisata Taru Jurug

Pada hari selasa, 21 Agustus 2012 kemarin saya bersama keluarga besar mengadakan tamasya lebaran ke Taman Wisata Taru Jurug. Tidak diduga pengunjung di sana sangat banyak, puluhan ribu orang mungkin, baik dari dalam kota maupun dari luar kota seperti keluarga kami. Keadaan ini sangat berbeda ketika di hari-hari rutin, bukan hari-hari libur lebaran. Kalau di hari-hari libur lebaran paling-paling pengunjungnya hanya 5-10 orang. Bahkan kadang tidak ada sama sekali. 

Kami memasuki kawasan Taman dengan merogoh kantong Rp 10.000,00/orang. Sangat mahal menurut ukuran mahasiswi seperti saya. Karena menurutku Taman Wisata Taru Jurug kurang update. Binatang-binatangnya banyak yang tidak terurus, bahkan beberapa bulan yang lalu sempat terdengar bahwa singa di kebun binatang itu lepas dari kandangnya dan menerkam dua ekor unta. Saya tidak tahu kesalahan siapa ini? Diduga harimau itu sedang lapar. Apa karena tidak diberi makan atau diberi makan namun tidak mengenyangkan? Ya sudahlah itu urusan mereka yang bekerja di taman kebun binatang tersebut. Yaach, saya harap sich ada perbaikan di kebun binatang tersebut. Ada kenaikan harga masuk, tapi juga harus diimbangi dengan sarana dan prasarana yang seimbang dong.

O,ya balik lagi ke pokok bahasan utama. Pengunjung-pengunjung itu semuanya sangat antusias untuk melihat berbagai macam binatang yang dipelihara di kebun binatang tersebut. Antusiasme mereka terlihhat ketika banyak yang mengantri untuk menaiki gajah. Eh, jadi teringat kunjunganku bersama teman-temanku ke Taman Wisata Taru Jurug tahun kemarin, kami berkenalan dengan gajah mungil yang ada di sana, namanya Manohara. Konon katanya, gajah itu diberi nama Manohara karena pada waktu itu gencar-gencarnya berita tentang selebriti yang sedang naik daun, Manohara. Hihi...lucu yach? 

Ah, kenapa saya tidak fokus gini, sich. Balik lagi ke bahasan utama. Selain antusiasme pengunjung dicerminkan ketertarikan untuk menaiki gajah, mereka juga sangat tertarik melihat-lihat binatang langka yang ada di sana, pada celingak-celinguk, eeeh ternyata kandangnya kosong. Mengecewakan, saya sendiri juga sangat kecewa. Kebun binatang yang luas dan banyak pengunjungnya kok binatangnya kurang. Kalau dibandingkan dengan kebun binatang di Gembira Loka, Yogjakarta sangat jauuuh. Hehe...

Emm...kami berkeliling-keliling memutari kebun binatang tersebut. Rasanya penuh sesak, panas dan gerah meski banyak pohon di sana, tapi tetap saja oksigennya tidak seimbang dengan manusia-manusia yang berseliweran di sana. Lalu kami memutuskan untuk segera keluar dari tempat itu dan menambah energi dengan makan di warung ayam lunak di depan taman tersebut. Selepas itu kami pulang. Eh, iya handphoneku sempat ilang waktu itu, dan kena semprot dech ma ibu. Tapi, Allah masih menolongku, handphoneku aman berada di tasku. Alhamdulillah.

Kami memutuskan naik bus harta sanjaya. Kali ini saya benar-benar naik pitam. PP Jurug-Masaran biasanya Rp 3000,00 eh kami ditarik sama kondekturnya Rp 5000,00/orang. Jelas saya langsung protes. Terjadi adu debat yang seru antara saya dan kondekturnya. Dan semua mata memandang. Berbagai macam pertanyaan bermunculan, "Sejak kapan BBM naik? Saya tadi pagi naik bus, masih Rp 3000,00 kok sekarang jadi Rp 5000,00? Mau saya laporkan ke atasan Bapak mengenai hal ini?" Waah perdebatan sangat seru sekali dan ternyata yang mendebat tidak hanya saya, penumpang di depan-depanku juga mendebat membelaku. Untung saja tidak ada wartawan waktu itu, kalau ada bisa terkenal nanti saya.

Ya sudah ini laporan perjalanan yang tak terlupakan bagi saya. Hihi ^_^

0 comments
Labels: , ,

Terima Kasih Atas Ujian Ini

Hidup penuh dengan liku-liku, penuh onak dan duri, dipenuhi pula halangan dan rintangan serta ujian. Ujian berupa ujian fisik ataupun ruhani. Kadang batin tersiksa karena melihat fisik tak berdaya, kadang pula batin merana saat fisik kuat. 

Ujian merupakan sebuah keharusan, seperti yang terera pada QS. Al-Baqarah: 214, "Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.” 

Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Attirmidzi)

Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya maka dia diuji (dicoba dengan suatu musibah). (HR. Al Bukhari)


Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka Allah menguji dan mencobanya agar dia mencapai derajat itu. (HR. Athabrani)


Apabila Allah menyenangi hamba maka dia diuji agar Allah mendengar permohonannya (kerendahan dirinya). (HR. Al Baihaqi)


Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampaipun duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya. (HR. Al Bukhari)

Allah menguji hambaNya dengan menimpakan musibah sebagaimana seorang menguji kemurnian emas dengan api (pembakaran). Ada yang keluar emas murni. Itulah yang dilindungi Allah dari keragu-raguan. Ada juga yang kurang dari itu (mutunya) dan itulah yang selalu ragu. Ada yang keluar seperti emas hitam dan itu yang memang ditimpa fitnah (musibah). (HR. Athabrani)


Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menguji hambanya dalam rezeki yang diberikan Allah kepadanya. Kalau dia ridho dengan bagian yang diterimanya maka Allah akan memberkahinya dan meluaskan pemberianNya. Kalau dia tidak ridho dengan pemberianNya maka Allah tidak akan memberinya berkah. (HR. Ahmad)


Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu memaafkan dan menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah. (HR. Al Baihaqi)


Barangsiapa ditimpa musibah dalam hartanya atau pada dirinya lalu dirahasiakannya dan tidak dikeluhkannya kepada siapapun maka menjadi hak atas Allah untuk mengampuninya. (HR. Athabrani) 

Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa. (HR. Al Bukhari)

Saad bin Abi Waqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah saw, "Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya? Nabi saw. menjawab, "Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamanya tipis (lemah) dia diuji dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai dengan itu (keras). Seseorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa. (HR. Al Bukhari)

Ujian merupakan salah satu bentuk kasih sayang yang Allah berikan pada hamba-hamba-Nya yang beriman. Namun, kita sebagai hamba-Nya selalu mengeluh jika ditimpa suatu ujian atau musibah. Aneh, ya? Diberi cinta namun malah mengeluh?

Ujian ada dua macamnya, yaitu ujian yang membuat penerimanya bahagia dan sedih, tapi pada hakikatnya semua ujian bertujuan untuk mendatangkan kebahagiaan. Allah menguji kita agar kita tegar, agar diri kita kuat. Coba bayangkan, bila kita tidak diuji apakah kita mampu melewati rintangan-rintangan yang ada? Apa kita mampu untuk naik ke derajat yang lebih tinggi? Tenang saja, Allah tidak akan memberikan ujian yang sekiranya hamba-Nya tidak sanggup untuk memikulnya. Relevansikan saja dengan sekolah. Di sekolah ada kelas-kelas, mulai dari SD, SMP, dan SMA atau bahkan bangku kuliah. Saat akan naik ke jenjang yang lebih tinggi, maka ada yang namanya ujian, baik ujian semerster atau ujian kenaikan kelas. Nach, seorang guru tidak akan memberikan soal kelas 3 SMP pada siswa-siswa kelas 1 SD kan? 

Kawan, kita mungkin sering bertanya-tanya, mengapa kita harus diuji? Allah telah menerangkan hal ini pada kita dalam QS. Al-Ankabuut:2, "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?" 

Dan mungkin kita sering bertanya-tanya ketika ujian datang pada kita, "Kenapakah kita tidak diuji dengan hal-hal yang baik?" Dalam QS. Al-Baqarah: 216, Allah menyatakan, "...boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui." 

Ujian memang akan senantiasa datang, bahkan mungkin bertubi-tubi. Ujian yang satu belum selesai, disusul dengan ujian yang lain yang mungkin lebih berat. Lantas apakah kita boleh frustasi menghadapinya? Jangan, kawan! Lanjutkan perjuangan ini, bisa jadi ujian ini merupakan ujian kenaikan derajat. "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." (QS. Ali Imraan: 139). 

Nach, kita dituntut untuk senantiasa bersabar menghadapi ujian ini,"Hai orang-orang yang beriman, Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung." ( QS. Ali Imraan: 200). Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolong, "Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'." (QS. Al-Baqarah: 45).


Jika hati rapuh, maka ingatlah Allah!
"...Cukuplah Allah bagiKu; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya Aku bertawakkal..." (QS. At-Taubah:129).

Kita harus berterima kasih karena telah mendapatkan ujian, karena sekali lagi itu merupakan bentuk kasih sayang sang Illahi.
Alhamdulillah ya Allah atas ujian yang Engkau beri.

^_^










0 comments
Labels: ,

Maaf

Akhirnya ramadhan benar-benar berakhir untuk tahun ini dan digantikan bulan syawal yang penuh dengan kemenangan. Umat muslim merayakannya dengan suka cita. Alhamdulillahnya, lebaran kali ini 'kompak', tidak ada perbedaan. Subhanallah, indahnya bila kompak seperti ini. Semuanya bahagia merayakan lebaran ini, namun kenapa hatiku seolah dibelah menjadi dua? Ada rasa bahagia namun juga ada rasa was-was, sedih. Ibarat gado-gado, ada rasa asin, ada rasa manis, asam dan ada rasa pedas.

Kawan, sesungguhnya aku tak rela ramadhan pergi meninggalkanku. Aku takut tahun depan tak bisa bersua dengannya lagi. Perasaan macam apa ini? Dan aku bahagia, kerena kemenangan telah di depan mata. Sorak-soarai takbir dikumandangkan. Masjid-masjid, tanah lapang-tanah lapang disesaki oleh orang-orang berkoko, berjilbab. Oh subhanallah. Alangkah indahnya jika koko dan jilbabnya senantiasa istiqomah. Aku harap bukan karena lebaran dan menjadi musiman.

Keluarga besar berkumpul. Ramainyaaaa ya Allah. Senang sekali. Ini momen penting yang tak pernah terlewatkan di malam-malam lebaran. Ah, aku jadi ingin menangis, saking bahagianya. Bareng-bareng nonton KIBB, ketawa bareng, renyahnyaaa... rumahku dipenuhi saudara-saudara.

Aku juga dapet telepon conference dari sahabat-sahabatku (Muzi, Ria, Dyah) bertambah ramai dech. I love you full my best friends. I miss you, tak sabar pingin segera masuk kuliah lagi dan bersua dengan kalian. Melihat wajah-wajah ceria kalian. Namun, sayang lebaran kali ini tidak lengkap. Ayahku harus ke luar kota untuk menjalankan tugasnya. Lagi-lagi hanya bisa telepon-teleponan. 

O,ya ini sudah memasuki bulan syawal, ya? Waaah, nyawal yuuuk kawan-kawaaan! Untuk sahabat-sahabatku (Muzi, Ria, Dyah) kita belum buka bersama bareng di bulan ramadhan kemarin. Buber puasa syawal aja yuuuk, tapi masak sendiri. Biar akhwat tapi harus jago masak, dong. Hehe...

Untuk orangtuaku, keluargaku, saudara-saudaraku, sahabat-sahabatku dan teman-temanku, aku minta maaf yach! Mungkin salahku pada kalian buanyak buanget. Maafin aku yang imuuut ini, yach? Hehe narsis buanget, sekali-kali gak apa-apa.
^_^

0 comments
Labels: ,

MAKHLUK MUTIARA


Yang aku cari cinta sejati
Bukan cinta semu yang menyakiti

Yang aku cari cinta abadi
Bukan cinta sesaat yang menodai

Yang aku cari cinta haqiqi
Bukan cinta fana’ yang menjangkiti

Yang aku cari cinta Illahi
Bukan cinta makhluk yang menakuti

Aku bukanlah malaikat yang tak punya rasa
Aku manusia, punya cinta pada makhlukNya
Namun yang kucari adalah makhluk mutiara
Adakah di tahta sana makhluk mutiara bercahaya yang terlindung?
Yang hatinya selalu terpaut padaNya dalam setiap hembus nafas
Adakah untukku makhluk mutiara?
Yang hidupnya penuh pengabdian pada yang Esa

0 comments
Labels:

Desah Hatiku

Menepis segala rasa gundah kutermenung di sebuah taman berkawan daun-daun kering berserakan bak musim gugur.
Menjelang temaram senja, tak kuasa pelupuk mata telah dibanjiri mutiara.
Berjatuhan.
Tanpa bunyi gemerincing, tanpa gemuruh dan riak.
Hanya sunyi sepi, tiada suara.
Hatiku pun kala itu terpaku dalam dingin ketulusan.
Mendesah tak berdesing, mendesah tak berbunyi.
Hanya mendesah dengan resah.

Tahukah apa yang mendesah dari balik hatiku?
Kenyataan.
Ya... hanya sebuah kenyataan mendebarkan seperti genderang yang ditabuh dengan kerasnya.
Berdebam.
Memar penuh luka.
Karena lagi-lagi aku terlempar dari atas sana.
Gedung pencakar langit 1000 kaki.
Remuk, hancur berkeping-keping.
tapi bukan aku...
bukan aku wahai camar yang congkak
bukan aku wahai penguasa langit biru...
tapi hatiku...
hatiku membiru kelu
membisu...

0 comments
 
Lautan Tintaku © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters